Mahasiswi Kairo Kenakan Masker Bedah Supaya Bisa Ikut Ujian

Mahasiswi berniqab di Mesir melanjutkan perlawanannya terhadap larangan mengenakan niqab (cadar) saat ujian yang diberlakukan pemerintah Mesir. Para mahasiswi di Universitas Kairo, mengenakan masker yang biasa digunakan oleh para dokter saat melakukan pembedahan, sebagai ganti cadar yang dilarang oleh pemerintah Negeri Piramid itu.

Kebijakan pemerintah Mesir melarang cadar menimbulkan kontroversi di negeri itu. Belakangan, para mahasiswi juga dilarang mengenakan cadar saat ujian dengan alasan cadar para mahasiswi dan mahasiswa menggunakan cadar untuk menutupi ‘identitas’ mereka untuk melakukan praktek perjokian saat ujian. Pemerintah Mesir juga mengatakan bahwa cadar adalah ideologi kaum Wahabi di Arab Saudi yang sangat keras dalam menerapkan ajaran Islam dan Mesir sedang gencar-gencarnya menumpas pengaruh ideologi Wahabi yang makin menguat di negeri itu.

Untuk memantau apakah larangan bercadar saat ujian benar-benar diterapkan, Dekan Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Kairo, Mohamed Saleh langsung meninjau dan mendatangi ruang-ruang ujian hari Sabtu kemarin. Ia menginstruksikan pengawas ujian untuk tidak memberikan lembaran kertas ujian bahwa mahasiswi yang masih mengenakan cadar. Tapi Saleh mengijinkan para mahasiswi yang mengenakan masker bedah untuk menutupi sebagian wajahnya, sebagai pengganti cadar.

"Tiap mahasiswi yang mengenakan niqab saat ujian, kertas ujiannya ditarik dan dianggap telah melakukan kecurangan dalam ujian," kata Saleh seperti dikutip surat kabar Al-Masri Al-Youm. (ln/rts)