Mahmud Abbas dan Mesir: Hamas Bisa Bentuk Kabinet Jika Tunduk pada Kesepakatan Israel

Pasca kemenangan Hamas dalam Pemilu pekan lalu, Hamas terus mendapat tuntutan dan tekanan dari Otoritas Palestina dan dunia Arab serta internasional. Kali ini Otoritas Palestina dan Mesir memberikan pesan kepada Hamas, jika Hamas ingin membentuk kabinet maka Hamas harus menghormati kesepakatan-kesepakatan dengan Zionis Israel, seperti dilansir harian terkemuka Timur Tengah Al-Hayah, Kamis (2/2).

Sementara itu, Presiden AS George W. Bush, Rabu (1/2) dalam sebuah wawancara dengan kantor berita AP menyatakan, mimpi akan terbentuknya negara Palestina tidak mungkin terwujud jika Hamas menolak untuk mengenyahkan keinginannya menghancurkanIsrael.

"Hamas harus mengenyahkan keinginannya untuk menghancurkan Israel. Ia wajib mengakui keberadaan Israel. Ia harus melepaskan sayap militer di partainya agar di sana ada demokrasi dan di sana ada dua negara yang hidup berdampingan dalam damai. Anda tidak mungkin menerima adanya keinginan sebuah partai dari dua negara itu yang akan menghancurkan negara lain," papar Bush.

Dari Yordania, Mahmud Abbas mengatakan, kabinet Palestina harus benar-benar harmonis dengan kebijakan dan komitmen-komitmen Palestina mulai dari kesepakatan Oslo sampai Peta Jalan Damai.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Intelejen Mesir Umar Sulaiman, bahwa Hamas harus memenuhi tiga hal yaitu, menghentikan kekerasan, menjaga komitmen terhadap semua kesepakatan yang telah ditandatangani dengan Israel dan harus mengakui keberadaan Israel.

Di lain pihak, Kairo menyatakan bahwa Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misy’al-akan segera berkunjung ke Mesir. Juru bicara kepresidenan Mesir Sulaiman Awad mengungkapkan, Husni Mubarak telah memberikan dorongan kepada Abbas untuk terus menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai presiden Otoritas Palestina sampai tahun 2009. Awad mengungkapkan bahwa sebelumnya Abbas berniat mengundurkan diri.(ilyas/alhyh)