Mantan Menlu Libya "Ditekan" untuk Bicara Soal Insiden Lockerbie

Inggris mengatakan mereka berusaha untuk menekan mantan menteri luar negeri Libya yang membelot Mussa Kussa agar mau mengungkapkan informasi apa pun yang mungkin ia ketahui terkait kasus pemboman Lockerbie tahun 1988.

Pihak berwenang Skotlandia termasuk polisi dan jaksa sedang menginterogasi dan menyelidiki Kussa tentang pemboman maskapai Pan American Penerbangan 103 apda tahun 1988 di atas Lockerbie, Skotlandia, di mana 270 orang tewas – kebanyakan dari mereka orang Amerika, media Inggris melaporkan.

Boeing 747 dalam perjalanan dari London ke New York ketika itu meledak di udara di atas kota Dumfriesshire, menewaskan 243 penumpang, 16 awak dan 11 warga.

Mantan kepala intelijen Libya Tripoli Mussa Kussa sendiri melarikan diri dan tiba di Inggris beberapa hari yang lalu.

Menteri Luar Negeri Inggris William Haague telah mengatakan kepada House of Commons bahwa pejabatnya telah mengatakan kepada Kussa bahwa ia harus bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang atas sebuah penyelidikan terkait pemboman penerbangan di atas Lockerbie.

"Investigasi ini sepenuhnya independen dari pemerintah. Mereka harus mengikuti bukti-bukti kemanapun itu mengarah dan pemerintah akan membantu mereka dengan cara apapun yang mungkin dilakukan", kata Haague.

Kussa adalah kepala badan intelijen Gaddafi dari 1994, dan ia adalah seorang agen intelijen senior pada saat pemboman yang terjadi pada bulan Desember 1988.

Ia diyakini telah memainkan peran penting dalam mengamankan pembebasan satu-satunya pria yang dihukum atas kasus Lockerbie, Abdulbasit al-Megrahi.

Megrahi dihukum di Kamp Zeist di Belanda pada 2001, tetapi dia dibebaskan dari penjara pada bulan Agustus 2009 dengan alasan ‘kemanusiaan’ setelah dokter memvonis dia terkena kanker prostat dan menyatakan hidupnya diperkirakan hanya bersisa tiga bulan.

Menteri Luar Negeri Inggris sendiri telah menolak untuk memberikan kekebalan terhadap mantan menteri luar negeri Libya dari penuntutan di Inggris.

Namun, ia tidak mengesampingkan pemberian suaka kepada pembelot dari rezim Kolonel Gaddafi tersebut.

"Orang ini tidak harus diberikan suaka. Satu-satunya cara yang tepat adalah membawanya ke pengadilan, kata anggota parlemen Inggris dan pemimpin Konservatif Ben Wallace.(fq/floridatoday)