Mantan Tahanan: Kanada Terlibat Aksi Pembantaian di Suriah

Seorang warga Kanada yang pernah dipenjara dan disiksa selama hampir dua tahun di Suriah menuduh Kanada "secara tidak langsung memberikan pembiayaan" kepada rezim di Damaskus melalui pembelian minyak dan industri gas.

Insinyur Almalki Abdullah, 40 tahun, ditangkap di Suriah pada tahun 2002 atas dasar informasi yang diberikan oleh pihak berwenang Kanada yang mencurigainya terlibat terorisme. Dia kembali ke Kanada pada tahun 2004 dan dibersihkan dari semua tuduhan.

Dalam sebuah wawancara dengan CBC pada sebuah demonstrasi di Ottawa menentang tindakan keras selama berbulan-bulan Suriah kepada demonstran, Almalki mengatakan Kanada memberikan kontribusi terhadap penindasan demonstran melalui kepentingan minyak mereka.

"Pendapatan minyak dan gas tidak memberi manfaat kepada orang-orang Suriah – pendapatan itu hanya menguntungkan rezim Assad," katanya, merujuk pada Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang keluarganya telah memerintah negara itu selama empat dekade.

"Saat ini mereka pendapat minyakl dan gas itu sedang digunakan untuk memasok mesin pembunuh, untuk memasok putaran peluru dan menggaji para preman pemerintah yang membunuh hari demi hari."

Perusahaan Minyak Kanada Suncor telah menginvestasikan sekitar $ 1,2 miliar ke Suriah dalam kemitraan dengan perusahaan minyak negara untuk mengeksploitasi minyak dan gas di pusat Suriah.

Kanada, bersama dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, telah menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi dan politik kepada para pejabat Suriah dan melarang pasokan setiap senjata yang dapat digunakan kepada pengunjuk rasa.

Barat belum menjatuhkan sanksi minyak dan industri gas Suriah, yang dilihat sebagai sumber utama pendapatan bagi pemerintah.

Menlu AS Hillary Clinton pada hari Jumat kemarin (12/8) menyerukan kepada semua negara untuk berhenti membeli minyak dan gas dari Suriah dalam rangka untuk memprotes kekerasan terhadap demonstran.(fq/afp)