Masjid Mogadishu Diserang Mortir, 15 Orang Tewas

Pertempuran antara pasukan pemerintah Somali adan kelompok Islamis Al-Shabab di Mogadishu makin sengit. Dalam pertempuran yang terjadi sepanjang akhir pekan kemarin, 50 orang tewas dan 100 orang lainnya luka-luka. Sebuah masjid di Mogadishu juga menjadi sasaran serangan mortir yang menyebabkan 15 orang di dalam masjid itu tewas seketika.

"Saya melihat 15 mayat bergelimpangan setelah sebuah mortir menghantam masjid itu. Mereka yang tewas datang sedang bersiap-siap untuk melakukan salat ashar," kata seorang saksi mata bernama Hassan Abdulle.

Pertempuran yang tiada henti antara pasukan pemerintah dan pasukan al-Shabab memaksa ribuan warga Mogadishu mengungsi. Salah seorang pimpinan senior al-Shabab, Syaikh Mohammad Ibrahim Bilal mengklaim berhasil membunuh pasukan pemerintah dan tokoh-tokoh Islamis yang dianggap moderat sepanjang pertempuran. "Mayat-mayat mereka bergeletakkan di jalan-jalan," kata Bilal.

Ia menyatakan, pasukannya akan terus melakukan perlawanan untuk mengambil alih kota Mogadishu dari pasukan pemerintah. Sementara menteri keamanan Somalia, Omar Hashi menegaskan bahwa pasukan pemerintah akan bertempur habis-habisan untuk mempertahankan ibukota.

Situasi di Mogadishu diwarnai baku tembak, setelah kelompok bersenjata al-Shabab mengintensifkan perlawanannya terhadap pasukan pemerintah beberapa hari terakhir ini. Presiden Somalia, yang juga mantan pimpinan Persatuan Mahkamah Islamiyah, Sharif Ahmed menegaskan akan mengambil tindakan apapun, bahkan tindakan yang tak terbayangkan, untuk memulihkan stabilitas keamanan di negerinya.

Kelompok al-Shabab sendiri adalah pecahan dari Persatuan Mahkamah Islamiyah. Kelompok al-Shabab membentuk kekuatan sendiri karena tidak setuju dengan sikap Mahkamah Islamiyah yang memilih jalan diplomasi. Presiden Sharif Ahmed berulangkali melakukan upaya mediasi dengan kelompok-kelompok bersenjata di Somalia, tapi upaya itu gagal hingga Presiden Sharif menyerukan pengiriman pasukan perdamaian dari Uni Afrika. (ln/aljz)