Masyarakat Muslim Boston Miliki Masjid Baru

Dengan pemotongan pita hijau serta diiringi teriakan takbir, ratusan warga Muslim Boston meresmikan sebuah masjid baru di Roxbury Crossing pada hari Jumat yang lalu.

Dan dengan pemotongan pita, secara resmi Islamic Society of Boston Cultural Center dibuka, yang sebelumnya telah digunakan sejak musim gugur yang lalu. Masyarakat muslim Boston menyambut gembira dengan dibukanya Masjid yang juga dijadikan Islamic center dan pusat kebudayaan tersebut.

Masjid baru Boston ini mengalami berbagai macam tantangan serta kendala dalam pembangunannya, mulai dari kontroversi pembangunannya sampai masalah keuangan yang membuat perencanaan dan pembuatannya menjadi berlarut-larut selama dua dasawarsa.

Secara umum gedung baru ini masih belum sempurna, masih banyak elemen dekoratif belum ditambahkan dan tahap kedua pembangunan lanjutan berupa sebuah bangunan sekolah Islam saat ini hanya masih dalam impian, namun para pemuka agama Islam Boston memutuskan untuk segera secara resmi membuka masjid dan pusat kebudayaan tersebut.

Di seberang jalan, segelintir demonstran melakukan aksinya sambil meneriakkan “Prayer, Yes. Extremism, No!’’. Aksi ini dilakukan oleh gabungan dari berbagai kelompok antar agama sambil membawa mawar putih yang menurut mereka melambangkan perdamaian.

Bagi masyarakat Muslim setempat, peresmian masjid baru ini merupakan sebuah perayaan, karena mengingat sulitnya mereka berjuang untuk membangun masjid. Diperkirakan sekitar 1800 warga muslim melaksanakan sholat jumat pada hari itu, yang sebelumnya hanya sekitar 600 an orang.

"Ini adalah peristiwa besar, terutama apa yang telah dilakukan oleh masyarakat Muslim disini," kata seorang imam bernama Ahmad Jabrane dari Boston timur.

"Akhirnya saya bisa merasakan kegembiraan ini sebagai seorang warga Boston. Bagi kami hal ini sangatlah penting – akhir dari sebuah era, dan permulaan dari sebuah era baru. Kami disini, dan kami akan tetap disini untuk membangun masyarakat Muslim Boston."

Meskipun peresmian masjid baru ini mengalami kontroversi dan mendapat reaksi protes, akan tetapi sejumlah tamu kehormatan bersedia hadir dalam acara peresmiannya termasuk Walikota Thomas M.Menino dan beberapa anggota dewan setempat.(fq/bostonnews)