Mayoritas Demonstran Mesir Teriakkan; "Islam Islam Bukan Barat atau Timur"

Puluhan ribu aktivis Muslim "ultrakonservatif" dengan jenggot panjang, jubah dan kupluk memadati pusat Kairo Tahrir Square dalam sebuah acara besar unjuk kekuatan Jumat kemarin (29/7), menyerukan implementasi hukum Islam dan membuka perdebatan dengan para aktivis liberal atas visi mereka untuk pasca-revolusi Mesir.

Ini adalah aksi pertama dengan nuansa agama di Mesir, dan salah satu yang terbesar, sejak pemberontakan yang memaksa Presiden Hosni Mubarak untuk mundur pada pertengahan Februari lalu. Yang menunjukkan aksi yang dilakukan oleh para Islamis mampu mengorganisasi aksi massa yang besar, yang kemungkinan akan membantu mereka dalam pemilihan parlemen akhir tahun ini.

"Islam Islam.. Bukan Barat atau Timur. Tidak ada liberal atau sekuler," teriakan aktivis Salafi, bergema di lapangan tahrir. Lainnya berteriak: "Dengan jiwa dan darah kami akan membela Islam."

Mereka membentangkan bendera Mesir, menghilangkan lambang sentral berupa elang dan mengganti dengan kalimat tauhid: "Laa Ilaha Illallah Muhammaddarasulullah"

Aktivis pemuda sekuler dan kiri yang telah menguasai aksi protes massa sebelumnya dengan menyerukan perubahan yang lebih cepat dari penguasa militer menarik diri dari aksi tersebut segera setelah shalat Jumat, menuduh para aktivis Islamis melanggar kesepakatan untuk menghindari masalah perpecahan.(fq/ap)