Mendagri Prancis Siap Bubarkan 50 Asosiasi Komunitas Muslim

Eramuslim.com – Pihak kepolisian Prancis terus melakukan tindakan lanjutan kasus pembunuhan seorang guru sejarah bernama Samuel Paty (47) pada Jumat (16/10) lalu, yang dilakukan oleh seorang remaja berusia 18 tahun asal Chechnya.

Dalam langkah lanjutannya, sumber polisi mengatakan bahwa mereka telah menggerebek sejumlah asosiasi Islam dan orang asing yang dicurigai ekstremis pada Senin (19/10).

Pembunuh berusia remaja itu melakukan aksinya diduga karena ingin membalas penggunaan karikatur Nabi Muhammad oleh korbannya di kelas yang membahas tentang kebebasan berekspresi untuk anak berusia 13 tahun. Sementara umat Muslim percaya bahwa penggambaran Nabi adalah sebuah penghujatan.

Banyak tokoh masyarakat menyebut pembunuhan itu sebagai serangan terhadap Republik dan nilai-nilai Prancis.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan ada sekitar 80 penyelidikan yang dilakukan terkait kebencian online dan dia sedang mempertimbangkan apakah akan membubarkan sekitar 50 asosiasi dalam komunitas Muslim.

“Operasi polisi telah terjadi dan lebih banyak lagi akan menyusul, menyangkut puluhan orang,” kata Darmanin kepada Europe 1, seperti dikutip dari AFP, Senin (19/10).

Sumber polisi mengatakan orang-orang yang menjadi sasaran dalam penggerebekan hari Senin adalah mereka yang dikenal oleh layanan keamanan karena khotbah radikalnya atau pidato kebencian di media sosial.