Mengapa Banjir Besar Masih Menggenangi Saudi?


Senin (18/0) kemarin, banjir besar kembali terjadi di Saudi. Tepatnya di Tabuk. Lebih dari 75 orang terdampar di sejumlah lembah di seluruh wilayah. Sekitar 27 orang terluka, sekolah dan kerja diliburkan, serta listrik pun padam.

Jenderal Suleiman Al-Huwaiti, Kepala Pertahanan Sipil di Tabuk, mengatakan hujan lebat membanjiri semua provinsi lembah-lembah. "Pertahanan Sipil menyelamatkan lebih dari 75 orang dan operasi penyelamatan sedang berlangsung. Pada hari Ahad, Pertahanan Sipil mengeluarkan peringatan meminta orang-orang untuk berhati-hati. Banyak orang yang tidak serius. Saya berharap orang akan mengambil pelajaran di masa depan," ujarnya.

Gubernur Tabuk Pangeran Fahd bin Sultan menindaklanjuti operasi penyelamatan dan telah meninjau kondisi darurat yang sedang dilaksanakan. Brigjen Mamdouh Salman, juru bicara resmi untuk Pertahanan Sipil Tabuk, mengatakan hujan lebat terjadi di Deba, Al-Bada dan Haql di sekitar tengah malam hari pada Minggu malam.

"Lembah terbesar Tabuk, Wadi Dahkan, kebanjiran," kata Salman. "Hal ini mengakibatkan banyak orang, terutama pekerja peternakan, terbawa banjir. 68 orang diselamatkan dari Wadi Dahkan dan 27 orang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Deba.”

Padahal selama ini Tabuk termasuk daerah yang sama sekali kering dari hujan. Tidak heran jika banjir yang selalu terjadi di Arab Saudi sejak dari musim haji sekitar satu bulan yang lalu, menjadi pertanyaan banyak orang, bahkan rakyat Arab Saudi sendiri. (sa/arabnews)