Mengapa Era Dagan Berakhir?

Ketika Meir Dagan diangkat menjadi kepala Mossad pada tahun 2002, salah satu hal pertama yang dilakukannya adalah menggantung gambar hitam-putih tua, yang menjuntai di sudut dinding kantornya markas besar Mossad dekat Tel Aviv.

Gambar hitam putih adalah seorang Yahudi berjanggut tua, dan berlutut di depan dua tentara Nazi, satu dengan tongkat di tangannya, yang lain membawa senapan yang tergantung di pundaknya.

Dagan, 65, dilaporkan sering mengajak tamunya, melihat gambar itu, dan berkomentar, "Orang itu nampak berlutut di hadapan Nazi, dan itu kakek saya sebelum dia dibunuh. Saya melihat gambar itu setiap hari dan berjanji bahwa Holocaust tidak akan pernah terjadi lagi," ucapnya kepada tamunya.

Pernyataan Dagan telah ditandai dengan berbagai kebijakannya selama delapan tahun masa jabatannya sebagai kepala Mossad. Kebijakan dasar yang diambil itu, tujuan utamanya adalah difokuskan oleh organisasi Mossad, yaitu: "Mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, dan mengadakan perang rahasia melawan bayangan poros setan – "Iran, Suriah, Hizbullah dan Hamas, yang mengancam keamanan Israel."

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan Iran menghilang. Peralatan yang dikirim ke Iran untuk program nuklirnya dalam keadaan rusak, kemungkinan disabotase. Pada tahun 2005, Iran terganggu oleh sejumlah kecelakaan pesawat secara misterius, menewaskan puluhan petugas Pengawal Revolusi Corps, termasuk beberapa perwira senior. Semua ini disebabkan sabotase yang dilancarkan oleh Mossad.

Keberhasilan Dagan menghadapi ancaman, dan terutama terhadap musuh-musuhnya telah membawa mereka frustrasi. Selama beberapa tahun, tiga deputinya mengundurkan diri, karena marah dengan keputusan pemerintah yang berulang kali memperpanjang jabatan Dagan sebagai kepala Mossad.

Tetapi sukses yang dicapai Dagan itu mengakibatkan membengkaknya anggaran yang lebih besar bagi Mossad. Semuanya itu membebani anggaran pemerintah Israel, yang terus menghadapi krisis yang akut, akibat resesi global. Menurut salah satu deputi operasi intelijen yang senior, tahun 2007, lima tahun pemerintahan Israel, menunjukkan anggaran tahunan Mossad telah mengalami kenaikkan secara signifikan.

"Apakah setuju atau tidak, Dagan adalah salah satu direktur Mossad terbesar yang pernah ada, dan dengan anggaran yang sangat besar," kata mantan pejabat Mossad.

Pekan ini diumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri sebagai kepala Mossad menjelang akhir tahun. Dan telah terjadi pertarungan di internal organisasi Mossad, dan pemerintahan Netanyahu, siapa yang menggantikan Dagan?

Meir Dagan diangkat oleh Perdana Menteri Ariel Sharon sebagai Kepala Mossad, yang pernah bekerja dengan Sharon di tahun 1970-an , dan menjalankan unit komando elite Sayeret Rimon, pasukan yang menyamar sebagai warga Palestina dan menyerbu Jalur Gaza untuk mencari pejuang PLO.

Setelah pengangkatannya pada tahun 2002, ia segera merombak secara besar-besaran organisasi Mossad, yang telah diguncang pembunuhan yang gagal pimpinan Hamas Khaled Mish’al di Amman pada tahun 1997, waktu itu Mossad dibawah Danny Yatom. Dua agen Mossad tertangkap dalam operasi yang gagal itu.

Sebagai imbalan bagi pembebasan mereka, dan untuk menyelamatkan hubungan dengan Jordan yang marah, Israel terpaksa memberikan obat penawar untuk menyelamatkan nyawa Mish’al dan membebaskan ratusan tahanan Palestina, termasuk pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin.

Era Dagan akan berakhir, meskipun tujuan melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, yang dianggap menjadi ancaman akan tetap dilanjutkan oleh pejabat Mossad lainnya, yang menjadi penggantinya. (m/jp)