Mengapa Harus 2013 Jenderal?

Jenderal Stanley McChrystal-komandan pasukan AS dan NATO di Afghanistan menyatakan bahwa AS akan kemungkinan akan tetap mempertahankan pasukannya di Afghanistan sampai tahun 2013. Ia mengungkapkan hal itu dalam pertemuan dengan anggota dewan legislatif AS yang memberikan penilaian hasil kerjanya selama memimpin pasukan di Afghanistan.

Dalam pertemuan itu, dewan legislatif AS mempertanyakan usulan McChystal agar pemerintah AS mengirimkan pasukan tambahan sebanyak 40.000 tentara untuk memperkuat 68.000 pasukan AS yang sudah lebih dulu dikerahkan ke Afghanistan untuk menghadapi perlawanan Taliban. Dan McChrystal menyatakan bahwa pemarikan mundur tentara AS dari Afghanistan kemungkinan baru akan dilaksankana sekitar tahun 2013, tanpa menyebut detilnya.

Jenderal pasukan AS itu bahkan mengatakan bahwa penarikan pasukan belum akan dilakukan sampai masa jabatan kepresidenan Obama habis, meski tekanan publik agar pemerintah AS segera menarik seluruh pasukannya dari Irak dan Afghanistan, makin kuat.

Presiden Barack Obama sendiri pada saat pemilu presiden kemarin berulangkali mengatakan akan mengakhiri perang AS di Irak dan Afghanistan dan memulangkan seluruh tentara AS ke tanah air dalam jangka waktu 16 bulan, jika ia terpilih sebagai presiden AS.

Saat ini, publik AS masih menunggu Presiden Obama yang akan mengumumkan strategi barunya dalam perang AS di Irak dan Afghanistan. Presiden AS itu menyatakan akan "menyelesaikan pekerjaan" AS di Afghanistan dan disebut-sebut tetap akan mengirimkan pasukan tambahan sebanyak 35.000 tentara sebagai salah satu strategi barunya di Afghanistan. Pemerintahan Obama juga akan menekan sekutu-sekutunya untuk ikut mengirimkan pasukan tambahan agar jumlah pasukan tambahan yang dikirim sesuai dengan yang diminta McChrystal yaitu sebanyak 40.000 tentara.

Publik AS makin tak simpati dengan kebijakan perang pemerintahnya. Sebuah polling yang dilakukan CNN menunjukkan hampir 49 responden di kalangan masyarakat AS menolak pengiriman pasukan tambahan ke Irak maupun ke Afghanistan. Perang AS di kedua negara itu dianggap hanya menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat sipil dan bagi tentara-tentara AS sendiri. Selama delapan tahun perangnya di Afghanistan, AS sudah kehilangan 800 tentaranya dan selama itu pula tidak ada tanda-tanda AS akan memenangkan peperangan. (ln/ptv)