Mengapa Saudi Melarang Wanita Untuk Mengemudi?


Di Arab Saudi, ide wanita mengemudi adalah sangat kontroversial. Namun hal ini semakin menjadi perdebatan setelah 128 orang Saudi—termasuk juga perempuan—mengajukan petisi yang mendesak Syaikh Abdullah Bin Mohammad Al Syaikh, Ketua Dewan Penasihat, untuk memulai diskusi tentang hak perempuan Saudi mendapatkan lisensi mengemudi, demikian laporan Al-Yawm.

"Karena ada banyak perempuan Saudi yang menyetir di negara-negara lain, mereka harus diizinkan melakukan hal yang sama di negara mereka sendiri," kata petisi itu. "Kami tidak berpikir bahwa Anda atau warga lainnya akan menerima ketika melihat seorang wanita Saudi di sisi jalan mengemis kepada sopir taksi untuk membawanya ke rumah sakit misalnya."

Pemohon mengatakan bahwa hukum mengizinkan wanita untuk mengemudi harus disertai dengan seperangkat aturan ketat yang menetapkan tindakan keras terhadap laki-laki yang melecehkan mereka atau mengganggu mereka saat mereka mengemudi.

Reaksi terhadap petisi ini? Mereka yang menentang permohonan mengatakan bahwa perempuan yang mengemudi akan mengakibatkan masalah sosial dan keluarga.

"Mengizinkan perempuan untuk mengemudi berarti akan meningkatkan tingkat perceraian, melonggarkan ikatan keluarga, membuat suku cadang lebih mahal, menimbulkan lebih banyak kejahatan, mengurangi komitmen terhadap nilai-nilai Islam dan aktivitas ini tidak bermoral," Mazen, seorang warga Saudi berkomentar.

Namun, mereka yang mendukung petisi ini mengatakan bahwa Arab Saudi tidak harus menjadi satu-satunya negara di dunia di mana perempuan tidak diperbolehkan untuk duduk di belakang kemudi , maka dari itu harus ada reformasi.

"Perempuan harus diperbolehkan untuk mengemudi sehingga mereka dapat lebih mandiri. Mereka tidak akan tergantung pada orang lain. Perempuan sering membuktikan bahwa ketika mereka diberi kesempatan yang layak, mereka memberikan dan melakukannya dengan cara yang sangat terhormat," ujar Hassan Haji. (sa/gulfnews)