Menlu AS Hillary Clinton Bertemu Sheikh Sharif Ahmad

Dalam lawatan ke Afrika, Menlu AS, Hillary Clinton akan bertemu dengan Presiden Somalia Sheikh Sharif Sheikh Ahmed di Kenya. Pertemuan ini akan dimanfaatkan untuk melihat situasi dan perkembangan di Somalia, yang sekarang menghadapi pemberontakan yang hebat dari kelompok milisi al-Shabab. Banyak wilayah di Somalia yang sekarang ini di luar kontrol pemerintah di Mogadishu, yang terus menghadapi gempuran dari milisi al-Shabab.

Sementara itu, kekuatan milisi al-Shabab terus meningkat drastis, diperkirakan sekarang kekuatan kelompok milisi Islam al-Shabab mencapai ribuan personil, yang mereka memiliki senjata yang cukup. Pemerintah Somalia yang mendapatkan dukungan PBB itu, semakin rapuh dan kehilangan kontrol atas negara. Menlu Somalia Muhammad Abdullah Omar,yang berbicara kepada wartawan di ibukota Mogadishu, pertemuan antara Hillary dengan Presiden Sheikh Ahmed adalah serius, dan ingin mendapatkan bantuan menghadapi situasi keamanan di Somalia yang semakin memburuk, ucap Abdullah Omar.

Pertempuran yang terjadi di Somalia menunjukkan semakin menyempitnya kekuatan pemerintah Somlai, sejak pasukan Ethiopia meninggalkan negara itu, dan sekarang digantikan pasukan Uni Afrika. Berbagai sumber menyebutkan gerakan al-Shabab sekarang ini mendapatkan dari berbagai gerakan Islam di seluruh dunia, dan mereka ingin menegakkan syariah Islam. Mereka tidak mau lagi berkompromi dengan kekuatan sekuler manapun. Meskipun, pemerintah Sheikh Sharif ingin menegakkan syariah Islam, tapi pemerintah Sharif ini masih mentolerir system sekuler, yaitu demokrasi, yang ditolak oleh kelompok al-Shabab. Inilah yang menyebabkan mengapa kelompok al-Shabab memerangi pemerintah Somalia, meskipun pemerintahan baru ini juga berjanji ingin menegakkan syariah Islam.

“Kami tahu sekarang ini merupakan tahapan yang konflik sangat sulit, dan kami tahu al-Shabab dan elemen teroris lainnya di dalam Somalia menjadi ancaman”, ucap Hillary Clinton. Nampaknya, Clinton yang membantu pemerintahan Somalia, masih menggunakan terminologi lama, yaitu menyebut kelompok al-Shabab sebagai kelompok teroris. Padahal, kelompok ini tak lebih gerakan anak-anak muda, yang menginginkan ditegakkan sistem syariah Islam di negeri itu.

“Ini sangatlah jelas. Rakyat Somalia sudah sangat letih berperang. Rakyat Somalia sudah letih dengan kekacauan”, ucap Menlu Abdullah Omar. Pemerintah Sheikh Ahmed masih menginginkan menegakkan pemerintahan Somalia yang sudah ambruk akibat perang. Sementara itu, AS telah mengirimkan 40 ton senjata dan amunisi untuk membantu pemerintah Somalia yang sudah tidak berdaya itu.

Kunjungan Clinton ke Kenya dalam lawatannya dua hari, dan rencananya bertemu dengan Presiden Somalia Sheikh Ahmed, tak lebih dari berjudi dengan waktu, yang sulit untuk mengembalikan pemerintah Somalia yang rapuh itu. (m/bbc)