Menteri Jerman: Vatikan Halangi Penyelidikan Skandal Seks di Gereja

Menteri Kehakiman Jerman Sabine Leutheusser-Schnarrenberger, pada hari Senin kemarin (8/2) mengatakan bahwa Vatikan sengaja menghalangi penyelidikan atas kasus-kasus eksploitasi seksual di lembaga pendidikan Katolik yang ada di Jerman.

Menteri tersebut mengatakan pada stasiun radio Jerman "Deutschlandfunk" bahwa pihak Vatikan mencoba membuat "tembok kebisuan" pada kasus-kasus disejumlah besar sekolah dan lembaga-lembaga Katolik, hal ini ia nyatakan sewaktu ia berbicara tentang pengungkapan informasi atas kasus-kasus eksploitasi seksual di masa lalu dan yang menjadi korban adalah siswa sekolah-sekolah tersebut.

"Saya pikir bahwa tembok kebisuan ini menjelaskan adanya sekolah-sekolah Katolik yang terlibat dalam kasus skandal seks ini, pelanggaran hal ini pada tingkat risiko yang bersifat rahasia dan sengaja tidak diungkapkan kepada Paus agar tidak terungkap di luar gereja. Di bawah petunjuk ini semakin mencurigakan adanya kasus eksploitasi seksual di sekolah-sekolah dan lembaga Katolik, dan hal itu harus di intervensi agar ada penuntutan sesegera mungkin," ujar Sabine.

Skandal yang memalukan tersebut meletus pada akhir Januari lalu di sebuah lembaga Katolik yang bernama Yesuit Canisius Institute di Berlin, yang mengakui terjadinya pelecehan seksual pada tahun tujuh puluhan dan delapan puluhan, yang melibatkan mantan siswa dan setidaknya dua orang guru.

Sejak saat itu, terungkap banyak kasus lain di Jerman, terutama sejak satu dekade terakhir, hal ini ditandai dengan pengunduran diri sejumlah besar pendeta yang terlibat dalam kasus seksual tersebut.

Dan ternyata kasus pelecehan seksual di Jerman tidak hanya terjadi di sekolah ataupun gereka Katolik saja, namun sekolah swasta sekuler yang diakui oleh negara, yang berafiliasi dengan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menunjukkan adanya kasus-kasus eksploitasi seksual kepada murid-murid mereka pada tahun tujuh puluhan dan delapan puluhan.

Skandal seks dan penyimpangan seksual menjadi masalah besar bagi Vatikan saat ini, karena semakin banyaknya terbongkar kasus-kasus memalukan dan menampar wajah lembaga tertinggi Katolik ini.

Seharusnya pihak Vatikan tahu, bahwa yang namanya manusia normal butuh akan seks, jadi bukan malah di’matikan’ fitrah seks nya itu dengan tidak menikah, dan terbukti sekarang jangankan biarawati-biarawati yang di sikat oleh petinggi-petinggi gereja, anak-anak pun di embat juga. Na’udzubillah Min Dzalik. (fq/aby)