Menteri Keamanan Israel: Tak Ada Ampun untuk Anak-Anak Palestina

Sejak bulan Juli kemarin, militer Israel menangkap lebih dari 50 remaja Palestina. Mereka ditangkap karena melempari tentara, bis dan pemukiman Israel dengan batu. Insiden terakhir terjadi hari Selasa (12/10), sejumlah anak Palestina dilaporkan melempari sebuah bis pariwisata Israel dengan batu saat di Beit Yehonatan, Silwan.

Menteri Keamanan Israel Yitzhak Aharonovitch mengungkapkan kegeramannya dengan tindakan anak-anak Palestina itu. "Mereka harus dihentikan. Anak-anak tidak boleh menerima imunitas (kekebalan hukum). Sudah adan 50 orang yang ditangkap karena melempari kami batu dan kebanyakan dari mereka adalah anak-anak," kata Aharonovitch.

Setelah insiden di Silwan, Selasa malam polisi Israel melakukan razia dan menangkap empat anak lelaki Palestina berusia 11-13 tahun. Dalam razia tersebut, seorang anak Palestina berusia 10 tahun terluka oleh akibat tembakan peluru karet. Polisi Israel juga menangkap satu keluarga anak Palestina yang masih berusia 8 tahun dan membawa mereka ke tempat interogasi polisi Israel.

Anak-anak Palestina mengandalkan batu untuk melakukan perlawanan terhadap kebiadaban tentara-tentara Israel. Aksi-aksi perlawanan mereka belakangan ini makin meningkat dan membuat geram pemerintah Israel.

Aharonovitch menyatakan, kementerian keamanan akan mengerahkan pasukan baik yang mengenakan seragam maupun yang menyamar dengan pakaian sipil untuk menghentikan lemparan batu yang menjadi "senjata" anak-anak Palestina melawan Israel. "Kami akan memulihkan ketertiban," tukas Aharonovitch.