Tokoh Ikhwan Dituduh Merencanakan Pembrontakan

Mahmud Ezzat el-Erian, Wakil Mursyid

Aparat keamanan Mesir yang menangkap 16 tokoh Ikhwanul Muslimin, termasuk Wakil Mursyid ‘Aam Dr. Mahmud Ezzat, dan termasuk Dr. Essam el-Erian, dan al-Barr, yang menjadi anggota Maktabul Irsyad, dan dengan tuduhan tokoh-tokoh Ikhwan itu, merencakan dan membangun kamp-kamp latihan militer, ujar pengaranya Abdel Moneim Abdel Maksoud. Tokoh puncak Ikhwan itu akan diadili melalui pengadilan militer dengan ancaman maksimum.

Aparat keamanan negara juga menyerang kantor Dr.Mohamad Hamid, yang kebetulan waktu kosong, dan Dr.Hamid sedang berada di rumahnya. Di Cairo, aparat keamanan negara, menahan Ahmed Abbas. Di Giza, mereka menahan Dr. Mohammad Saad Elewa, kepala urulogi rumah sakit Bolaq el-Dakrour. Di Sharqia, aparat keamanan menangkap dan menahan Dr. Mohammad Abdel Ghani, yang seorang ahli ophthalmology di rumah di Universitas Zagazig, dan aparat menahan seorang pengarang (penulis) Islam, Waleed Shalabi.

Di Propinsi Assiut, penangkapan dan penahan berlangsung terus, Dr. Ali Abdel Rahim, seorang profesor di Fakultas Tehnik, di Universitas Assiut, dan seorang pegawai di Departemen pendidikan, Ir. Khalaf Thabit ikut ditahan.

Di Alexandria, aparat keamanan menyerang rumah Ibrahim al-Sayyed, Ahmed Abdel Ati, dan Mustafa Al-Sharbatly, yang menjadi pimpininan Ikhwan di wilayah itu. Selanjutnya, aparat keamanan Mesir juga menahan Massad Qutb, yang berada di wilayah Gharbia.

Abdel Moneim Abdul Maqsoud, seorang pengacara yang ditunjuk oleh Ikhwan, mengatakan penahanan itu sebagai tindakan yang sangat provokatif dan tidak adil, dan tidak memiliki dasar yang syah.

Menjelang pemilu dan pergantian kekuasaan di Mesir, semakin banyak tokoh-tokohIkhwan yang ditangkap dan ditahan dengan berbagai tuduhan yang sengaja dibikin-bikin oleh aparat pemerintah, yang tujuannya untuk memenjarakan mereka. (m/ikhwn)