Otoritas Muslim Chechnya Larang Penjualan Minuman Berenergi

Umat Islam di wilayah Chechnya Rusia berencana untuk melarang penjualan minuman energi non-alkohol seperti Red Bull untuk anak di bawah 18 tahun, mengatakan bahwa mengkonsumsi minuman tersebut tidak Islami dan berbahaya, pejabat kesehatan mengatakan pada hari Senin kemarin (18/7).

Larangan itu akan menjadi pembatasan terbaru dari pihak berwenang di Chechnya, di mana toko-toko hanya dapat menjual alkohol selama jangka waktu pagi dengan singkat, restoran-restoran tertutup selama bulan Ramadhan dan perempuan harus mengenakan jilbab di gedung-gedung negara.

"Minuman energi hampir mirip dengan bir," kata wakil menteri kesehatan di Chechnya, Rukman Bartiyev mengatakan kepada Reuters, dan menambahkan bahwa minuman itu berbahaya bagi kesehatan.

Larangan yang diusulkan tersebut mendapat pujian dari kalangan yang lebih konservatif dari masyarakat muslim Chechnya, tetapi menimbulkan kemarahan bagi warga Chechen biasa yang semakin tumbuh sikpa frustrasi terhadap hukum yang hanya berlaku di Chechnya dan kadang-kadang bertentangan dengan konstitusi Rusia.

"Ada terlalu banyak pembatasan belakangan ini. Kami sedang membangun sebuah negara Islam kecil di Rusia yang terlihat seperti Dubai," kata seorang warga Grozny.

Satu dekade setelah Moskow mendorong separatis keluar dari kekuasaan dari dua perang sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, Kremlin sangat bergantung pada pemimpin kuat Chechnya Ramzan Kadyrov untuk menjaga kelompok pemberontak dan mempertahankan perdamaian yang semakin goyah.(fq/reu)