Mesir: Hamas dan Fatah Menandatangani Perjanjian 25 Oktober

Pemerintah Mesir menyatakan, Hamas dan Fatah akan menandatangani kesepakatan persatuan (rujuk)  tanggal 25 Oktober mendatang. Mesir yang menjadi perantara Hamas dan Fatah, dan berhasil membujuk mereka bersatu sesudah melalui perundingan yang alot. Mesir Selasa kemarin, menyatakan semua faksi utama,Hamas dan Fatah, bersepakat untuk menandatangani perjanjian yang sudah disepakati itu.

Juru bicara , Menteri Luar Negeri Mesir, Hossam Zaki menyatakan, bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan ratifikasi perjanjian antara Hamas dan Fatah, serta akan dihadhiri seluruh menteri luar negeri negara-negara Arab. Delegasi Fatah yang dipimpin Presiden Mahmud Abbas dan Gerakan Hamas yang mengontrol Gaza telah melakukan pembicaraan berulang kali dan yang dimediatori oleh Mesir, dan akhirnya mencapai kesepakatan.

Hamas yang memenangkan pemilu parlemen Januari 2006, mengakhiri monopoli kekusaaan Fatah yang sudah berlangsung berpuluh tahun. Sementara itu, pemerintahan Hamas telah diboikot oleh Barat akan dari dorongan Israel, sampai Hamas mengambil alih seluruh Gaza tahun 2007. Persetujuan ini akan mencakup pelaksanaan pemilihan pemilu presiden dan parlemen, yang dijadwalkan tahun depan.

Persetujuan ini juga akan mencakup masalah keamanan di Gaza dan Tepi Barat, yang selama ini masing faksi telah mengambil alih tuga di wilayahnya masing-masing, baik Hamas maupun Fatah. Langkah ini merupakan jalan yang ditempuh, dan jaminan Mesir dengan perjanjian baru ini akan mengakhiri blokade terhadap Gaza. Hamas akan tetap memiliki kontrol terhadap wilayah Gaza, terutama masalah keamanan serta kepolisian. (m/wb)