Mesir-Israel Galang Kampanye Hitam Anti-Hizbullah

Beginilah wajah Mesir sekarang. Negeri Piramida ini lebih memilih menggalang kerjasama dengan Zionis Israel yang jelas-jelas musuh umat Islam daripada menggalang kerjasama dengan sesama negara Muslim untuk melawan kebiadaban Zionis Israel di tanah Palestina.

Mesir menuding pimpinan pejuang Hibzullah di Libanon, Hassan Nasrallah sedang merencanakan berbagai teror untuk mengganggu stabilitas Mesir. Untuk itu, anggota parlemen dan para pakar hukum di Mesir menyerukan agar pemerintah Mesir mengeluarkan surat penangkapan terhadap Nasrallah.

Laporan televisi al-Arabiya menyebutkan, parlemen Mesir menyerukan penangkapan Nasrallah menyusul penangkapan 49 orang oleh aparat keamanan Mesir pekan kemarin. Keempatpuluhsembilan orang tersebut, beberapa diantaranya dicurigai sebagai pendukung kelompok Hamas dan Hizbullah, ditangkap dengan tuduhan melakukan penyelundupan senjata ke Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah di Mesir.

Uniknya, beberapa jam sebelum parlemen Mesir menyerukan dikeluarkannya surat penangkapan terhadap Nasrallah, Israel mengeluarkan ancaman akan membunuh pimpinan Hizbullah itu yang sudah menjadi incaran sejak perang Israel di Libanon tahun 2006 lalu.

Ancaman tersebut dilontarkan Menteri Transportasi Israel Yisrael Katz, yang mengatakan bahwa Nasrallah layak dibunuh. "Saya berharap mereka yang di Israel dan tahu apa yang harus dilakukan terhadapnya (Nasrallah) akan segera bertindak dan memberikan apa yang layak ia terima," kata Katz.

Entah suatu kebetulan atau tidak, pada saat yang hampir bersamaan, Mesir dan Israel menggalang kampanye hitam terhadap kelompok dan pimpinan Hizbullah. Mesir dan Israel sejak perjanjian Camp David menjalin hubungan erat dengan Israel. Pemerintah Mesir bahkan cenderung berpihak pada kepentingan Israel saat agresi brutal Israel ke Jalur Gaza bulan Januari kemarin.

Pimpinan Hizbullah, Hassan Nasrallah membantah semua tuduhan Mesir yang menuding Hizbullah merencanakan aksi-aksi teror untuk mengganggu stabilitas negara Mesir. (ln/prtv)