Media pemerintah Mesir mengatakan Israel telah melanggar perjanjian perdamaian yang ditandatangani antara Kairo dan Tel Aviv pada tahun 1979 setelah pasukan Israel memasuki wilayah Mesir dan menewaskan lima petugas keamanan negara itu.
Pasukan internasional yang dikenal sebagai Pasukan Multinasional dan Pengamat (MFO), pasukan pemantaua yang ditempatkan di gurun Sinai di bawah perjanjian 1979, mengatakan pada Sabtu kemarin (20/8) bahwa mereka telah mencatat dua pelanggaran perjanjian yang dilakukan oleh Israel.
MFO mengatakan pelanggaran termasuk memasuki wilayah Mesir dan menembak dari sisi perbatasan Mesir.
Laporan MFO, bagaimanapun, membantah tuduhan Israel bahwa para militan mengejar Kamis lalu menyusup ke gurun Negev dari Mesir.
Mesir, yang merupakan negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979, memanggil utusan Tel Aviv dan menuntut permintaan maaf dan penyelidikan.
Televisi pemerintah Mesir melaporkan pada Sabtu kemarin bahwa negara itu akan menarik duta besarnya di Tel Aviv.
Korban tewas untuk personil militer Mesir bertambah menjadi lima pada hari Jumat sore lalu setelah dua petugas yang terluka dalam serangan Israel akhirnya tewas di rumah sakit.(fq/prtv)