Aksi Nekad Seorang Warga Palestina, Terobos Kedubes Turki di Tel Aviv

Seorang warga Palestina berhasil menerobos gedung kedutaan besar Turki di Tel Aviv dan bertahan di dalam gedung tersebut selama enam jam. Warga Palestina yang diidentifikasi bernama Nadim Injaz asal Ramallah, Tepi Barat itu meminta suaka dan mencoba menawan dua orang pegawai kedutaan saat melakukan aksinya, Selasa (17/8).

Stasiun televisi Israel mempedengarkan rekaman suara di telepon yang diklaim sebagai suara Injaz . "Saya menyandera dua orang. Saya akan meledakkan kedutaan … jika mereka tidak membiarkan saya meninggalkan negeri ini sekarang, saya akan membakar gedung ini. Saya akan bakar semuanya. Saya akan bakar kendaraan, pintu, saya hancurkan pintu-pintu, saya akan hancurkan apa saja," kata Injaz yang menggunakan bahasa Ibrani.

Injaz juga mengatakan bahwa ia mengagumi Recep Tayyip Erdogan–perdana menteri Turki–dan ingin bertemu dengannya. "Saya mengagumi dan menghormatinya (Erdogan). Ia harus memberi saya suaka politik untuk menghindar dari kaum Zionis pembunuh, kaum Yahudi pembunuh," tukas Injaz.

Di sisi lain, Injaz mengecam para pemimpin Otoritas Palestina dan mengatakan bahwa Mahmud Abbas–presiden Palestina– harus mati karena telah mencuri uang rakyat Palestina.

Setelah bertahan di dalam gedung kedutaan selama enam jam, aparat keamanan kedutaan Turki akhirnya berhasil membekuk Injaz setelah melumpuhkannya dengan tembakan yang melukai warga Palestina itu. Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu pada para wartawan mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan atas insiden di kedubes Turki di Tel Aviv itu. "Semuanya sudah bisa dikendalikan," kata Ahmet.

Pernyataan yang dirilis kedutaan besar Turki menyebutkan warga Palestina membawa sebilah pisau, bensin dan pistol yang kemudian diketahui cuma pistol mainan, saat melakukan aksinya. "Aparat keamanan kedutaan sudah menetralisasi orang yang berusaha menyandera seorang wakil konsulat, setelah berteriak-teriak meminta suaka," demikian pernyataan Turki.

Radio Israel menyebutkan, aparat keamanan sempat mengamankan dubes dan istrinya saat insiden itu terjadi. Sementara juru bicara kementerian luar negeri Israel, Yigal Palmor mengutip keterangan polisi Israel menyebutkan bahwa Injaz baru saja saja keluar dari penjara Israel atas kasus serangan ke kedutaan besar Inggris empat tahun yang lalu, juga untuk meminta suaka.

Radio Israel juga melaporkan bahwa polisi hanya bisa berjaga-jaga di luar gedung kedutaan, begitu pula tim medis Israel yang sudah membawa tandu dan menyiapkan ambulan, karena pejabat kedutaan Turki melarang polisi maupun tim medis Israel masuk ke area kompleks kedutaan. Pihak Turki menyatakan Injaz dalam kondisi baik , tapi tidak mengatakan apakah akan menyerahkan Injaz pada aparat berwenang Israel. (ln/arabnews/prtv)