Moskow Ternyata Juga Miliki Masjid Kontroversi ala Ground Zero New York

Para pemimpin 1,5 juta umat Islam di Moskow mengatakan mereka sangat membutuhkan lebih banyak tempat ibadah. Namun rencana untuk membangun sebuah masjid baru mendapatkan perlawanan dari kelompok oposisi lokal yang didorong oleh sikap nasionalis yang menyerukan "Moskow bersih" tanpa umat Muslim dan orang asing.

Di Tekstilshchiki, sebuah distrik di pinggiran pusat kota Moskow, terlihat seorang pemuda bekerja dengan sekop menggali tanah, lalu ia menempatkan bibit tanaman ke dalam lubang dan menyiram pupuk di atasnya. Dan dengan menggunakan tempat penyiram air yang ia temukan, Maria Sotova menuangkan sejumlah air di atas benih tanaman yang baru ditanam tersebut. "Kami ingin taman di sini dan bukan masjid atau gereja atau apapun," katanya menegaskan. Ada sekitar seratus warga Tekstilshchiki berkumpul di halaman yang ditempat itu rencananya akan dijadikan masjid – dan mereka ingin mencegah dimulainya pembangunan Islamic Center berikut masjid.

Media Moskow telah ‘membaptis’ area hijau tersebut dengan sebutan "Ground Zero Rusia" merujuk atas kontroversi rencana pembanguan masjid yang akan dibangun di dekat Ground Zero, tempat di mana menara kembar World Trade Center berdiri di New York sebelum serangan teror 9/ 1.

Surat kabar online terbesar di negara itu, gazeta.ru, menarik secara paralel pro-kontra pembangunan masjid di Rusia dengan kontroversi Eropa lainnya sekitar Islam: larangan burqa di Perancis dan debat tentang imigran dari negara-negara Islam yang sekarang berkecamuk di Jerman.

Eropa telah ketakutan dengan Islam karena menganggap nilai-nilai agama Islam sama sekali asing bagi mereka, tulis artikel di surat kabar tersebut. "Sekarang kita sedang mengalami sesuatu yang serupa di Moskow dan St Petersburg."

Menurut perkiraan oleh dewan mufti Moskow, sekitar 20 juta umat Islam tinggal di Rusia hingga hari ini. Umat Muslim telah mendominasi beberapa bagian negara Rusia selama berabad-abad.

Sampai baru-baru ini hanya politik non-entitas, sayap ekstrim kanan dan ultra-ortodoks Kristen secara terbuka melakukan aksi Islamofobia. Sejak otoritas negara sudah mulai menindak tindakan yang rasis, kelompok yang terlibat islamopobia telah mulai beralih ke taktik yang lebih halus. Di Tekstilshchiki, sebuah organisasi mantan Neo-Nazi sedang mencoba untuk membangkitkan sentimen lokal terhadap masjid dan mereka mengklaim penentangan mereka terhadap mesjid karena mereka ingin melindungi area hijau di Moskow.

Masjid yang direncanakan akan dibangun akan menjadi masjid kelima yanga da di Moskow, meskipun kota metropolis yang berpenduduk 10,5 juta memiliki lebih dari 1,5 juta penduduk Muslim. Sebagai perbandingan, Berlin, yang memiliki proporsi jumlah Muslim jauh lebih kecil dari Moskow, memiliki sedikitnya enam masjid besar. Itulah sebabnya dewan mufti Moskow ingin lebih banyak masjid yang akan dibangun dan mengatakan Moskow harus memiliki sedikitnya 40 masjid.

Tak lama setelah pasca-Ramadhan bahwa warga Tekstilshchiki berkumpul untuk pertama kalinya di taman di mana masjid baru seharusnya dibangun. Organisasi Moj Dvor – yang berarti "My Courtyard" – menyerukan untuk penandatangan petisi menentang kelanjutan pembangunan masjid. Sekitar 300 warga hadir dalam aksi itu. Foto-foto dari kerumunan jamaah shalat di jalan Moskow beredar dengan pertanyaan "Apakah kita perlu ini?" tulis mereka dengan nada sinis.

Mikhail Butrimov, pemimpin My Courtyard, yang muncul dalam demonstrasi sempat diperiksa pihak keamanan. "Kami tidak melawan masjid, kami hanya ingin tempat ini menjadi taman," katanya dan menjelaskan bahwa ia telah diminta oleh penduduk setempat untuk membantu advokasi persoalan ini.

Dewan mufti Moskow, yang bertanggung jawab untuk pembangunan masjid kontroversi tersebut menyatakan keyakinan mereka bahwa kelompok nasionalis berada di balik demo terhadap rencana pembangunan masjid mereka. Para pendemo mengatakan bahwa masjid yang akan dibangun akan membuat banyak ruang luas jadi hilang sehingga mereka dan anjing-anjing mereka tidak dapat berjalan-jalan lagi, kata dewan mufti Moskow.(fq/abc)