Mualaf Malaysia: Ramadhan Bulan yang Dinantikan

Bulan suci Ramadhan adalah waktu yang banyak ditunggu oleh para mualaf baru Malaysia, karena dengan bulan puasa Ramadhan dapat membantu membentuk kepribadian mereka.

Bagi Safiah Abdullah (38 tahun), dari Nagoya, Jepang, yang memeluk Islam pada bulan Februari tahun lalu, ini adalah kedua kalinya dia akan melalui dan menjalani bulan suci Ramadhan.

"Saya bertekad tidak akan melewatkan satu haripun puasa Ramadhan tahun ini, sekarang saya sudah memasuki tahun kedua saya menjadi seorang Muslim," katanya.

Dia ditemui setelah menghadiri kegiatan Fardhu Ain, kelas Iqra Quran yang dilakukan oleh Organisasi Kesejahteraan Islam Malaysia cabang Langkawi di hari Ahad kemarin (15/8).

Pekerja Hotel, Samsul Abdullah Salam (57 tahun), yang masuk Islam pada bulan Juni tahun 2008, percaya bahwa berpuasa bisa membantu membentuk nilai-nilai positif menjadi seseorang manusia yang sesungguhnya.

Noorhidayah Abdullah (24 tahun), dari Bangkok, Thailand, mengatakan bahwa puasa tidak hanya mengajarkan untuk menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga untuk mengajar untuk bersabar.

Dia mengatakan dirinya masuk Islam hampir 10 tahun yang lalu dan masih menghadiri kelas yang dilakukan oleh organisasi kesejahteraan Islam Malaysia untuk mempelajari lebih lanjut tentang agama Islam.

Noorhidayah, yang bekerja di Kota Mahsuri, Melaka, mengatakan dia menjadi tertarik pada Islam di usia 14 tahun ketika menghadiri sebuah sekolah di Ranau, Thailand Selatan, di mana mayoritas siswanya adalah Muslim.(fq/bernama)