Seorang jaksa Mesir telah mengumumkan rencana untuk mentransfer mantan Presiden Hosni Mubarak dari sebuah rumah sakit di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh menuju ke fasilitas medis militer.
Laporan dari media negara pada hari Jumat lalu telah mengatakan Mubarak nantinya akan dipindahkan dari rumah sakit umum ke penjara yang memiliki fasilitas medis, pada saat kondisi kesehatannya mulai membaik.
Jaksa penuntut umum Abdul Majid Mahmoud mengatakan hari Minggu kemarin (24/4) bahwa Mubarak seharusnya telah dipindahkan ke rumah sakit penjara Tora di Kairo tapi rumah sakit belum siap untuk menerima Mubarak, Associated Press melaporkan.
Langkah itu muncul setelah tes menunjukkan bahwa Mubarak cukup sehat untuk melakukan perjalanan. Namun, Mahmoud mengatakan persiapan untuk mengobati Mubarak di rumah sakit baru akan memakan waktu minimal satu bulan pada saat fasilitas medis militer di penjara itu tersebut tidak dilengkapi dengan alat kesehatan yang memadai.
Mantan presiden itu dirawat di rumah sakit dengan masalah jantung pada hari Selasa pekan lalu. Insiden itu terjadi ketika Mubarak sedang diinterogasi oleh pihak berwenang yang menyelidiki dugaan dirinya terlibat korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Hari berikutnya, jaksa mengumumkan bahwa Mubarak dan dua ananya ditahan selama 15 hari sebagai bagian dari penyelidikan. Dua putranya, Alaa dan Gamal, telah dibawa ke penjara di pinggiran kota Kairo.
Pihak berwenang tidak menentukan rumah sakit militer di mana Mubarak akan dipindahkan.
Pada hari Minggu kemarin, Mubarak mengatakan tuduhan terhadap dirinya tidak berdasar. Ini adalah pertama kalinya ia berkomentar secara terbuka dalam penyelidikan terkait kasus yang menimpanya sejak aksi protes massal yang memaksa keberangkatannya pada bulan Februari lalu.(fq/cnn)