Muslim di Berbagai Negara Galang Bantuan untuk Jepang

Bantuan mengalir dari seluruh dunia untuk membantu korban bencana gempa dan tsunami di Jepang, termasuk dari umat Islam dari berbagai negara.

Muslim di Singapura menyediakan kotak amal di masjid-masjid untuk menggalang dana bantuan yang akan disalurkan untuk korban bencana alam di Negeri Matahari Terbit itu.

"Ini adalah tanggung jawab kita sebagai seorang Muslim, untuk membantu saudara-saudara kita dimanapun mereka berada," kata seorang jamaah di sebuah masjid di Singapura sambil memasukkan sumbangannya ke kotak amal di masjid.

Penggalangan dana itu digagas oleh Islamic Religious Council of Singapore (MUIS), dengan menempatkan kotak amal ke 69 masjid yang ada di seluruh Singapura. Di kotak amal itu tertulis "Singapore Muslim Community’s Contribution to the Humanitarian Relief Efforts in Japan."

"Saya merasa, pentingan bagi kita untuk menolong orang lain yang kesusahan pada saat terjadi bencana, kata seorang jamaah di Masjid Al-Khair di kawasan Teck Whye Crescent.

Sementara itu, negara Iran juga sudah mengirimkan tim bantuan kemanusiaannya ke Jepang. "Kedutaan Besar Jepang di Teheran sudah menyatakan bahwa Tokyo siap menerima tim Bulan Sabit Merah dari Iran. Kami segera memulai persiapan untuk mengirimkan beberapa tim bantuan kemanusiaan dan bantuan lainnya untuk masyarakat Jepang yang menjadi korban bencana," kata Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran, Abulhassan Faqih seperti dilansir kantor berita IRNA.

Di AS, masjid-masjid juga menyerukan agar komunitas Muslim memberikan bantuannya pada korban bencana alam di Jepang. "Karena masyarakat Jepang selalu memberikan dukungan yang besar pada komunitas Muslim dalam melawan Islamofobia. Maka sebagai penghargaan kami atas dukungan mereka, kami juga menggalang dukungan buat masyarakat Jepang," ujar Rabia Mirhadian dari Islamic Cultural Center pada ABC News.

Organisasi Islamic Relief USA juga meluncurkan program darurat, menghimbau masyarakat Musim di AS untuk memberikan donasinya bagi korban gempa dan tsunami di Jepang. Pada Jumat kemarin, donasi yang terkumpul mencapai 134.000 USD.

Sejauh ini, 7.000 warga Jepang dipastikan tewas akibat gempa dan tsunami yang melanda negeri itu dan 10.700 orang dinyatakan hilang. Sekitar 390.000 warga lainnya yang selamat, kebanyakan berusia lanjut, kehilangan harta benda dan tinggal di pengungsian.

Pasca gempa dan hantaman tsunami, warga Jepang kini juga menghadapi ancaman bahaya radioaktif dari reaktor-reaktor nuklir yang meledak akibat guncangan gempa. Para teknisi Jepang kini sedang berusaha untuk mengatasi kerusakan di reaktor nuklir Fukushima untuk mencegah makin meluasnya kebocoran radioaktif. (ln/oi)