Muslim Srilangka Tuntut Penghentian Kremasi Paksa Korban Covid-19 Oleh Pemerintah

Eramuslim.com – Muslim Srilangka yang merupakan warga minoritas di negara mayoritas Budha kembali turun ke jalan. Mereka menuntut pemerintah menghentikan praktek kremasi paksa terhadap jenazah Muslim yang dianggap meninggal karena Covid-19. Aksi tersebut dilakukan bersamaan waktunya  di saat Perdana Menteri Pakistan Imran Khan tiba dalam kunjungan resmi di Kolombo.

Warga Muslim seperti yang dilaporkan AFP, Selasa (23/2), membawa replika jenazah dan keranda mayat serta peti mati. Mereka mengecam sikap pemerintah dan menyerukan agar jenazah Muslim dalam prosesi penguburan tidak dikremasi.

Pemerintah Sri Lanka sebenarnya sempat akan mencabut kebijakan kremasi mayat korban Covid-19. Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa pernah berjanji jika mereka akan mengijinkan pengurusan mayat Muslim dengan dikubur.

Keputusan itu disambut baik oleh Khan, namun janji tinggal janji, dan penguasa Kolombo menarik janji itu dan tidak ada perubahan dalam kebijakan pemakaman jenazah Covid19. Kremasi hanya satu-satunya cara.

Bulan Desember kemarin, secara sepihak pemerintah Kolombo membakar 19 jenazah Muslim yang dianggap meninggal karena Covid-19, termasuk seorang bayi. kejadian ini memicu kecaman dan kemarahan warga Muslim. Beberapa anggota organisasi Islam juga mengecam tindakan pemerintah Kolombo yang dianggapnya tidak benar.

Pemimpin komunitas Muslim mengatakan lebih dari setengah dari 450 korban Covid-19 berasal dari minoritas Muslim yang hanya menyumbang 10 persen dari 21 juta populasi.

“Umat Muslim memiliki jumlah kematian yang tidak proporsional karena mereka tidak mencari pengobatan, takut mereka akan dikremasi jika mereka didiagnosis dengan virus,” ujarnya. [em]