Muslim Uighur di Kazakhstan Demo Menentang Cina

Sekitar 5000 muslim Uighur yang berada di Kazakhstan, termasuk para wanita yang mengenakan skraf putih sebagai tanda berduka, berkumpul di sebuah Kongres Hall sisa peninggalan Komunis Soviet yang ada di Kazakhstan untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas tindakan keras Cina di wilayah Xinjiang.

"Bebaskan Uighustan!" teriakan para pendemo setelah satu menit mengheningkan cipta, sambil mengibarkan bendera Turkistan yang berwarna biru dan berlambang bulan sabit bintang putih.

Muslim Uighur sebagian besar adalah masyarakat yang berbagi ikatan dalam bahasa serta budaya dengan masyarakat yang ada di Asia tengah.

Kazahkstan adalah rumah bagi komunitas terbesar etnis Uighur diluar wilayah Cina dan masih banyak lagi wilayah yang tersebar di seluruh wilayah Asia tengah tempat etnis Uighur tinggal dimana mereka mengatur negara mereka sendiri.

Selama demonstrasi di kota Almaty Kazakhstan, sekitar 10 jam perjalanan menggunakan kendaraan dari kota Urumqi, seorang Ulama dengan mengenakan jubah berwarna putih mendoakan para korban muslim Uighur Xinjiang yang tewas selama kerusuhan yang terjadi disana, sementara para demonstran lain setelah pembacaan doa, mereka membacakan puisi dan berorasi.

"Kita tidak bisa tinggal diam. Sebuah tindakan kekerasan berdarah terjadi di masyarakat kita di kota urumqi," kata Abdureshit Turdiyev – wakil sekjen World Uighur Congress yang berbasis di AS.

"Penindasan masyarakat kita akan terus berlangsung di Cina!"

Kazakhstan, adalah sebuah negara dengan penduduk sekitar 15 juta jiwa, di pimpin oleh seorang pemimpin yang otoriter dan jarang menginjinkan warganya untuk mengekspresikan ketidak puasan dengan berdemonstrasi.(fq/agencies)