Ratusan muslimah di Lakemba Australia berunjuk rasa melakukan aksi demo menentang pelarangan burqa di Australia dan menyatakan bahwa nilai-nilai Islam lebih unggul daripada nilai-nilai sekuler Barat yang banyak ‘cacat’nya.
Fautmeh Ardati, anggota kelompok Hizbut-Tahrir Australia yang turut dalam demo tersebut, dengan tegas mengecam non-Muslim yang mengatakan umat Islam melakukan penindasan terhadap perempuan.
"Meskipun propaganda negatif yang intens terhadap Islam dan khususnya kebohongan tentang perlakuan Islam terhadap perempuan, jumlah wanita Barat yang memeluk Islam terus meningkat dengan kecepatan yang tinggi. Hal tu merupakan bukti keunggulan nilai-nilai Islam atas nilai-nilai Barat," kutip surat kabar Sydney Herald Morning atas pernyataan Ardati, yang mengatakan pada saat demo berlangsung.
"Karena dengan alasan menggunakan kebebasan pilihan sebagai pembenaran, maka kami juga harus menerima wanita yang menanggalkan pakaian mereka atas dasar kebebasan yang merupakan pilihannya, dan kami tidak pernah bisa melakukan ini sebagai perempuan Muslim. Kami berpakaian seperti ini karena perintah Allah," tambahnya.
Kristina Keneally salah seorang tokoh politisi Australia, baru-baru ini menegaskan kembali pernyataannya atas hak perempuan Muslim untuk mengenakan burqa yang disambut baik masyarakat muslim namun Ardati bersikeras bahwa dukungan para politisi kunci tidak berarti umat Islam bisa "santai".
Pembicara kunci lain dalam demo tersebut, Syaikh Syady Al-Sulaiman mengatakan umat Muslim mencintai Australia, tetapi mereka menolak mendapat gangguan dalam praktik agama mereka.
"Jauhkan hal tersebut dari urusan kami," ia memperingatkan. (fq/newstrackindia)