Juru bicara NATO untuk Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) mengatakan aliansi militer pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan akan menghadapi peningkatan kekerasan pada tahun 2011 mendatang.
Jenderal Josef Blotz Senin kemarin (13/12) dalam sambutannya menyatakan bahwa jumlah korban dari pasukan asing tahun depan akan melebihi tahun 2010 – yang telah menjadi tahun paling mematikan dalam catatan perang selama sembilan tahun.
"Kami akan menghadapi lebih banyak kekerasan pada tahun 2011. Ini belum selesai. Masih akan ada pertempuran, pekerjaan tersebut belum selesai dilakukan," katanya.
"Jadi kami perlu tetap menjaga tekanan kepada Taliban. Kami perlu memperkuat keuntungan yang telah kami buat selama beberapa bulan terakhir, dan jal ini juga akan mengakibatkan konfrontasi lagi, "tambahnya.
Suatu tinjauan militer yang lama ditunggu-tunggu dari strategi AS atas revisi operasi mereka di Afghanistan dan Pakistan yang terungkap tahun lalu akan dipublis hari Kamis ini.
Review ini dimaksudkan untuk mempelajari dampak tambahan pasukan atas permintaan Presiden AS Barack Obama yang seharusnya menciptakan kondisi kepada pasukan keamanan Afghanistan untuk secara bertahap mengambil alih masalah keamanan, sehingga memungkinkan pasukan AS mulai pulang ke negaranya pada bulan Juli 2011.
Pada bulan Desember 2009, Obama menyatakan dalam pidato di televisi nasional bahwa pemindahan pasukan AS keluar dari Afghanistan akan dimulai pada bulan Juli 2011.
Namun, ia kemudian mendefinisi ulang waktu sebelumnya yang menyatakan bahwa pasukan Afghanistan hanya akan mulai mengambil alih dalam memimpin keamanan di Afghanistan pada tahun 2014.
Obama bahkan mengakui bahwa pasukan tempur Amerika mungkin masih berada di Afghanistan hingga 2015.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai baru-baru ini menuntut pengurangan kehadiran pasukan AS dan operasi militer mereka di negara itu.
Pada bulan November, Karzai meminta militer AS untuk mengurangi visibilitas dan intensitas operasi militer di Afghanistan dan mengakhiri serangan malam di negara itu.
Saat ini ada lebih dari 150.000 pasukan asing pimpinan AS ditempatkan di Afghanistan.
Puluhan ribu warga sipil Afghanistan telah kehilangan nyawa dalam serangan udara yang dipimpin AS dan operasi darat mereka di berbagai bagian wilayah Afghanistan selama beberapa bulan terakhir.(fq/prtv)