Nepal Memanas : Pembunuhan Berantai Atas Tokoh Tokoh Muslim di Negara Mayoritas Hindu

Nepal Muslims.jpg1Pembunuhan seorang anggota parlemen Muslim di Nepal ini memicu kemarahan Muslim di Nepal, di tengah tuduhan menargetkan Muslim di negara Asia yang bermayoritas Hindu.

“Tampaknya bahwa setiap kali ada seorang muslim akan populer, atau mencapai posisi tinggi di negara ini, nasib mereka akan terbunuh,” kata Mohammed Nizamuddin, wakil-ketua Asosiasi Muslim Nepal, dalam sebuah kampanye di Kalyanpur di selatan- Nepal timur dikutip oleh harian The Hindu pada Rabu kemarin, 22 Mei.

Parlemen Muslim Sadrul Miya Haque ditemukan tewas di rumahnya , informasi dari salah satu karyawannya, Selasa 21 Mei.

Polisi mengatakan anggota Majelis Konstituante itu telah digorok oleh penyerang tak dikenal.

“Kami tidak berpikir, untuk saat ini, bahwa pembunuhan itu karena alasan perampokkan,” kata Kesh Bahadur Shahi, sebuah DIG pada Biro Investigasi Pusat.

“Tapi kami pikir pembunuh mungkin seseorang yang dikenalnya.”

Pembunuhan mengerikan itu telah memicu protes marah dari komunitas Muslim di negara Asia.

Pemrotes Muslim meminta pemerintah untuk menyelidiki pembunuhan untuk membawa pelaku ke pengadilan.

Pembunuhan itu terjadi secara beruntun setelah Faizal Ahmed, sekretaris jenderal Islam Sangh Nepal, dibunuh di siang hari bolong di jantung ibukota.

Dan diikuti pula pembunuhan terhadap tokoh pengusaha media , seorang Muslim , Jamim Shah.

Para pemimpin Muslim mengatakan bahwa Muslim Nepal sangat terkait erat dengan situasi konflik antara mayoritas Muslim Pakistan dan India.

“Muslim Nepal mendapatkan dampak yang serius dari harga konflik antara India dan Pakistan,” kata Nizamuddin.

Menurut CIA World Fact Book, Muslim merupakan 4,2 persen dari 28 juta populasi Nepal.

Nepal adalah negara berasas agama  Hindu di dunia hingga tahun 2006 , setelah itu parlemen merubah konstitusi Hindu dan menyatakan Nepal menjadi sebuah negara sekuler.

Sebagian besar Muslim Nepal hidup di dataran selatan di perbatasan dengan India.(OI.net/Dz)