Netanyahu: Tidak Ada Permintaan Maaf Atas Serangan ke Mavi Marmara

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Jumat kemarin (2/7) mengabaikan seruan Turki yang meminta negaranya meminta maaf atas serangan brutal pasukan komando angkatan laut Israel di sebuah kapal bantuan Turki Mavi Marmara yang akan menuju Gaza pada bulan Mei lalu, yang menewaskan sembilan orang warga Turki.

"Israel tidak bisa minta maaf karena para tentara kami harus mempertahankan diri untuk menghindari dibunuh oleh orang banyak," kata Netanyahu dalam siaran wawancara di televisi publik.

Pada tanggal 31 Mei pasukan komando Israel menyerbu sebuah kapal Turki armada bantuan yang juga membawa aktivis kemanusiaan ke Jalur Gaza, menewaskan sembilan warga Turki, dalam sebuah operasi yang memicu kecaman internasional dan menyebabkan hubungan kembali tegang antara Tel Aviv- Ankara.

Pernyataan Netanyahu ini datang dua hari setelah Menteri Perdagangan Benjamin Ben Eliezer dan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengadakan pembicaraan rahasia di Brussels, untuk mencoba dan mengurangi permusuhan yang dipicu oleh serangan mematikan. tersebut.

Pembicaraan rahasia ini memicu ketegangan di Israel karena menimbulkan spekulasi bahwa Netanyahu memberikan lampu hijau untuk mengadakan pertemuan tanpa memberi tahu kepada Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman, yang telah mengatakan dia menentang setiap permintaan maaf atas serangan itu.

Netanyahu bertemu Lieberman pada hari Jumat kemarin untuk memperbaiki hubungan yang sempat menegang antara dia dan Lieberman.

Pada pertemuan tersebut, Lieberman menyatakan kembali bahwa dia tidak ingin Israel meminta maaf atau membayar kompensasi kepada Turki dan mengatakan hal itu akan membahayakan eksistensi internasional Israel, kata seorang pejabat mengatakan. (fq/aby)