Newsweek: Obama Sudah Mengetahui Ancaman Hari Natal?


Presiden Obama menerima penjelasan tingkat tinggi hanya tiga hari sebelum liburan Natal tentang kemungkinan ancaman teroris terhadap AS, begitu yang ditelusui oleh Newsweek.

Briefing itu berupa laporan tertulis, digodok oleh badan-badan intelijen AS, berjudul "Ancaman Terhadap Tanah Air," kata seorang pejabat senior Amerika Serikat.

Pejabat pemerintahan tersebut, yang meminta anonimitas ketika membahas informasi sensitif ini, mengatakan bahwa tempat dalam dokumen ini menyebutkan Yaman, yang berafiliasi dengan Al-Qaeda sekarang diyakini berada di balik usaha pemboman Hari Natal oleh Umar Farouk Abdulmutallab terhadap pesawat dengan bom yang tersembunyi di celana dalamnya.

Namun, pejabat ini menolak untuk mengungkapkan informasi lainnya tentang substansi dari briefing, termasuk hal spesifik semacam peringatan.

Menurut pejabat itu, perwakilan dari lembaga yang terlibat dalam kebijakan dan operasi kontraterorisme, meliputi Jaksa Agung Eric Holder, Sekretaris Keamanan Janet Napolitano, dan Direktur FBI Robert Mueller. CIA dan intelijen diwakili oleh wakil kepala dinas: wakil direktur CIA Steven Kappes dan David Gompert, wakil kepala sekolah intelijen nasional tsar Dennis Blair. Juga hadir Michael Leiter, Direktur National Counterterrorism Center, sebuah unit intelijen yang dibentuk setelah 9 / 11 untuk memastikan bahwa laporan intelijen mengenai plot teroris mungkin sedang dipakai bersama-sama dengan cepat di antara semua lembaga AS yang memiliki beberapa kemampuan untuk itu.

Gedung Putih resmi menyangkal bahwa mereka menerima laporan tertentu. Dalam briefing untuk wartawan, Gedung Putih menegaskan bahwa dalam hal ini hanya berisi "potongan-potongan" informasi saja. (sa/newsweek)