Obama Murka Banyaknya Informasi Intelijen yang Bocor

Direktur Intelijen Nasional James ClapperPejabat tinggi intelijen Amerika Serikat mengatakan bahwa Presiden Barack Obama sangat marah oleh serentetan kebocoran terbaru terhadap operasi intelijen rahasia AS.

"Kemarin, saya malu harus duduk di sana dan mendengarkan Presiden mengungkapkan kecemasan dan kemarahan besarnya tentang yang kebocoran informasi intelijen di kota ini," majalah Atlantik mengutip pernyataan Direktur Intelijen Nasional James Clapper yang mengatakan hal tersebut pada hari Rabu kemarin (6/10).

Berbicara setelah pidato pada acara pusat intelijen domestik di Washington, Clapper mengatakan dia tidak bisa memahami banyak pejabat intelijen senior yang berbicara kepada media meskipun dengan syarat anonim …. padahal mereka adalah pejabat pemerintah dalam posisi bertanggung jawab yang telah bersumpah untuk tidak membocorkan informasi negara."

"Ironisnya di sini adalah orang yang terlibat dalam intelijen yang berbalik dan membicarakannya secara terbuka," tambahnya.

Clapper melanjutkan dengan mengatakan bahwa pengungkapan dokumen-dokumen rahasia yang terkait perang oleh situs WikiLeaks menyajikan sebuah "bendera kuning besar" dan akan memiliki "efek dingin" pada kebutuhan komunitas intelijen untuk berbagi informasi.

Pada tanggal 23 Juli situs Wikileaks menerbitkan sekitar 77.000 file yang diklasifikasikan militer AS sebagai top secret dan Wikileaks juga berjanji untuk merilis dokumen lain sebanyak 15.000 file dalam waktu segera.

File, yang dijuluki sebagai "Afghan War Diary," mengungkapkan bahwa Gedung Putih telah menutup-nutupi kematian warga sipil Afghanistan tak berdosa yang tak terhitung jumlahnya yang dibunuh oleh pasukan pimpinan Amerika.

Para pejabat AS menyebut kebocoran ini merupakan salah satu dari pelanggaran keamanan terbesar dalam sejarah militer negara itu. (fq/prtv)