Orang Kedua Al-Qaidah Kecam Keterlibatan Pasukan Turki di Afghanistan

Pasukan Turki di Afghanistan

Orang kedua di jaringan gerakan Al-Qaidah, Syaikh Ayman Al-Zawahiri, mengecam pemerintah Turki yang ikut berpartisipasi dalam pasukan kair NATO menyerang Taliban, ia mengatakan bahwa pasukan NATO telah melakukan "perang salib" dengan menjajah negeri Islam serta membunuh anak-anak dan wanita, hal ini sama dengan orang-orang Yahudi yang menyerang rakyat Palestina," seperti dilaporkan CNN hari Selasa kemarin (23/2).

Pesan orang kedua Al-Qaidah ini muncul dalam sebuah pesan audio video yang direkam pada kaset VHS baru-baru ini, namun CNN belum dapat memverifikasi kebenaran dari rekaman tersebut, sebagian analisis menunjukkan bahwa suara yang terdapat dalam rekaman tersebut merupakan suara asli Syaikh Ayman.

Syaikh Ayman Zawahri mengatakan dalam sebuah rekaman yang dikeluarkan oleh Al-Sahab, salah satu sayap media Al-Qaidah: "Biarkan setiap Muslim Turki cemburu terhadap agamanya Islam dan umat Islam, bahwa angkatan perang negaranya terlibat dalam perang salib di Afghanistan, yang telah membakar desa-desa, menghancurkan rumah-rumah, membunuh anak-anak dan wanita, dan menjajah negeri Islam dengan melawan hukum serta mensosialisasikan kebejatan moral dan kecabulan di sana."

Zawahri juga mengatakan: "Para tentara Turki akan berada di Afghanistan, bergabung dalam sebuah proses yang sama yang dilakukan orang-orang Yahudi di Palestina, bagaimana masyarakat dapat menerima Turki yang Islam terlibat dalam kejahatan melawan Islam dan umat Islam?"

"Apa yang mendorong pemerintah Turki untuk ambil bagian dalam penumpahan darah umat Islam di Afghanistan? Alasan apa Turki bisa membenarkan adanya agresi dan tindakan kejahatan melawan rakyat Afghanistan? Ini merupakan tindakan sekularisme yang kejam, oportunis, munafik dengan mencoba mengambil keuntungan buat mereka sendiri dari darah para anak-anak dan wanita Afghanistan," kata Zawahri.

Setelah akhir dari suara Syaikh Ayman, sebelumnya telah ditampilkan rekaman seorang laki-laki yang mengidentifikasikan dirinya sebagai orang Turki, yang akan melakukan operasi syahid segera di Afghanistan.

Turki salah satu negara yang ambil bagian dalam misi pasukan NATO di di Afghanistan dengan 1.775 personil tentara sejak bulan November tahun lalu, dan pernah memimpin pasukan NATO di Afghanistan pada kurun antara bulan Februari 2004 dan Agustus 2005.

Tentara Turki juga satu-satunya unit pasukan yang tidak pernah terlibat dalam pertempuran yang menargetkan sasaran yang jadi target dari pasukan NATO, mereka lebih berperan pada peran sipil dan kemanusiaan non tempur seperti mendirikan pusat pelatihan dan rehabilitasi bagi anak-anak dan perempuan Afghanistan, untuk memberikan mereka kesempatan yang lebih baik di dalam masyarakat Afghanistan.

Pasukan Turki juga salah satu pasukan yang bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam melatih pasukan pemerintah boneka Afghanistan. (fq/iol)