Hamid Karzai yang merupakan boneka AS, masih terus bertahan, dan didukung dengan kekuatan militer oleh AS. Pemilu yang lalu mendudukkan dirinya kembali menjadi presiden, meskipun pemilu itu penuh dengan kecurangan. Pemerintah Barack Obama, sampai sekarang belum mengambil keputusan, mengirim atau tidaknya tambahan pasukan seperti yang diminta Panglima Nato di Afghanistan, Jendral Mc Chrystal, karena pemerintah AS, mendapatkan ‘warning’ (peringatan) dari Dubes AS di Kabul, agar Obama tidak mengirim pasukan tambahan. Masalahnya, pemerintahan Karzai tidak ada kesiapan untuk menampung lebih banyak lagi pasukan AS.
Tak kurang Melu AS, Hallary Clinton telah mengisyaratkan bahwa pemerintahan Karzai telah dipenuhi dengan korupsi, dan tidak mungkin Karzai memberantas korupsi itu. Karena yang melakukan koruspi itu, tak lain para pendukung Karzai, yang sekarang sudah menjadi kroni, dan ibaratnya, benalu yang sudah mengakar. Inilah beberapa tokoh yang menjadi kroni Karzai :
Ahmed Wali Karzai : Ia sepupu Karzai. Ahmed Wali terlibat dalam jaringan ‘mafia’, khususnya dalam perdagangan opium, yang jumlahnya milyaran dolar. Ia dituduh membuat kotak suara ‘bayangan’ yang memenangkan Karzai di propinsi Kandahar. New York Time, memberitakan bahwa Ahmed Karzai menerima bayaran dari CIA, selama delapan tahun. Tokoh ini juga terlibat dalam perang, dan masuk dalam pasukan khusus di Kandahar. Tokoh yang sangat dekat dengan Karzai menjadi biang terjadi korupsi di pemerintahan Karzai.
Mohammad Qasim Fahim : Kerjasama antara Karzai dengan Fahim, menyebabkan Fahim diangkat menjadi wakil presiden. Sekarang Jendral Fahim menjadi panglima militer di Utara, yang sangat disegani, dan menghadapi Taliban. Fahim sangat dipercaya oleh Karzai, dan mengendalikan kekuatan militer di Afghanistan. Fahim tokoh yang berpengaruh dalam pemerintahan Karzai yang sekarang ini.
Jendral Rashid Dostum : Tokoh ini sangat tidak populer, dan menjadi ‘warlord’, yang mempunyai pengaruh di bidang politik dan militer. Dostum membuka jalan bagi masuknya pasukan AS, ketika akan menjatuhkan kota Kabul untuk mendepak Taliban. Dostum adalah seorang jendral yang atheis, yang menjadi sekutu Soviet, ketika Soviet menginvasi Afghanistan. Ia dari suku minoritas Tajik, karena itu ia menjadi sangat oportunis. Ketika Kabul jatuh ke tangan Taliban, ia lari ke Turki. Ketika Karzai berkuasa, ia pulang dan mendapat kedudukan dari Karzai sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Afghanistan. Ia bertanggungjawab atas pembanataian ribuan militan Taliban, yang ditangkap dan dipenjarakan, dan kemudian dibantai habis oleh Dostum. Jendral yang berasal dari suku Tajik ini bekerja untuk AS, dan sekarang menjadi sekutu utama Karzai.
Abdullah Khaled : Karzai memilihnya menjadi gubernur di Kandahar, di mana wilayah menjadi pusat gerakan Taliban. Khaled menjadi gubernur Kandahar, selama periode 2005-2008. Khaled terlibat dalam penangkapan dan penyiksaan tahanan. Secara rahasia Khaled melakukan penyiksaan di penjara-penjara di Kandahar, yang sebagian besar korbannya adalah Taliban. Ia mengundurkan diri tahun 2008, sesudah tidak ada lagi yang mau memilihnya.
Mohammad Ibrahim Adel : Ia ditunjuk menjadi menteri pertambangan oleh Karzai. Ia banyak menerima uang dari berbagai investor. Tindakan yang ia lakukan ketika menjabat menjadi menteri, sebagaimana lazimnya, tak lain melakukan privatisasi perusahaan negara. Pertama yang terkena privatisasi adalah pabrik semen, dan kemudian jatuh ke adiknya Karzai, yaitu Mahmoud. Mahmoud ketika mendapat pabarik semen itu, ia harus datang ke kantor Adel, dan memberikan uang sebesar 25 juta dolar tunai kepada Adel. Selanjutnya, perusahaan China, Metallurgical Group Corp, memberikan uang kepada Adel 30 juta dolar. Jadi ia menjadi kaya raya, dan semuanya juga untuk Karzai. Tak mungkin uang itu hanya untuk kantongnya sendiri.
Haji Muhamad Muhaqiq : Ia dipilih oleh Karzai menjadi menteri perencanaan didalam pemerintahannya. Muahaqiq tak lain mewakili etnis Hazara (syiah), yang kemudian menjadi tulang punggung pemerintahan Karzai. Lembaga HAM melaporkan pasukan Muhaqiq terlibat dalam pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan, khususnya terhadap suku-suku Pashtun di propinsi yang menjadi wilayah kekuasaan, khususnya di Utara, yang dekat dengan perbatasan Iran.
Karim Kalili : Tokoh ini juga dari suku Hazara (syiah) yang banyak di Urata wilayah Afghanistan. Ia merupakan kekuatan terbesar yang melawan Taliban di tahun 1990. Ia yang mendukung invasi AS ke Afghanistan, dan memberikan jalan masuknya pasukan AS ke kota Kabul. Sekarang Karim Kalili diangkat oleh Karzai menjadi wakil presiden sejak 2004-2009. Ia mendukung Karzai dalam menghadapi kelompok Pashtun sejak tahun 2003. Lembaga HAM juga melaporkan Karim Kalili terlibat dalam kejahatan melakukan pembunuhan, penyiksaan, dan pemerkosaan terhadap kelompok Pashtun, yang menjadi lawan politiknya. Taliban yang berkuasa di Afghanistan, memangd didominasi kelompok etnis Pashtun.
Jadi, tokoh-tokoh yang sekarang menjadi kroni Hamid Karzai, memang dari awal sudah merupakan kolaborasi AS, dan terlibat dalam penghancuran Taliban. Mereka tokoh-tokoh yang didukung etnis minoritas, dan hanya bisa hidup dengan bergantung kepada AS. (m/foreignpolicy)