Parlemen AS Dukung Pendanaan untuk Perang di Libya

House of Representatives (DPR) AS menolak langkah kubu Republik untuk memotong dana operasi militer Amerika di Libya namun mengecam keputusan Presiden Barack Obama untuk tetap berperang.

RUU untuk membatasi penggunaan dana operasi militer AS di Libya ditolak pada Jumat kemarin (24/6) karena 238 anggota DPR memilih "Tidak" untuk mengalahkan usaha memotong dana tersebut, AFP melaporkan.

"Anda tidak bisa mengatakan kami ingin menghapus penguasa Libya Muammar Gaddafi, kami ingin mendukung rakyat Libya, tapi kami akan mempersembahkan resolusi yang akan menghentikan apa yang terjadi," kata Perwakilan Demokrat Adam Smith, dari Komite Angkatan Bersenjata.

Sebanyak 180 wakil, termasuk 36 wakil Demokrat, memilih untuk mendukung RUU tersebut.

RUU yang ditolak akan mencegah serangan udara drone dan serangan udara pesawat tempur, tetapi memungkinkan AS untuk melanjutkan keterlibatan dalam perang Libya dengan mengumpulkan informasi intelijen, pengisian bahan bakar pesawat tempur NATO dan pengintaian.

Namun, DPR memberikan suara mayoritas besar, 295-123, termasuk 70 Demokrat, menolak kewenangan Obama untuk melanjutkan misi di Libya selama satu tahun. Rencana tersebut juga melarang pengerahan pasukan darat AS di negara Afrika Utara tersebut.

"Apakah kita masih kurang perang? Perang di Irak, perang di Afghanistan, apa masih kita perlu satu lagi perang?" kata perwakilan Demokrat Dennis Kucinich, yang menentang keterlibatan AS dalam konflik Libya.

Obama berada di bawah kritik tajam karena gagal untuk mendapatkan persetujuan kongres untuk terlibat dalam konflik Libya.(fq/prtv)