Parlemen Israel Tolak Bahas Kasus Pembunuhan Mabhuh

Parlemen Israel Knesset menolak untuk membahas kasus pembunuhan salah seorang petinggi Brigade Al-Qassam Mahmud Mabhuh di Dubai, dalam sebuah sesi persidangan yang melibatkan perdebatan antara dua anggota parlemen warga Arab dengan sejumlah legislator Yahudi.

Knesset pada hari Selasa kemarin (23/2) memutuskan untuk menolak memasukkan kasus pembunuhan Mahmud Mabhuh dalam agenda sidangnya, penolakan ini datang sebagai tanggapan atas adanya permintaan dari salah seorang anggota parlemen Arab yang meminta majelis persidangan membahas persoalan pembunuhan Mabhuh.

Pimpinan sidang menolak untuk membahas kasus pembunuhan Mabhuh dan bertanya apakah pimpinan Mossad Meir Dagan yang akan memutuskan topik itu layak dibahas di dalam Knesset atau tidak.

Anggota parlemen Arab juga mempertanyakan apakah pembunuhan ala mafia yang dilakukan Mossad sebagai sebuah kemenangan, dan mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Mabhuh merupakan tindakan teroris dan yang melakukannya harus bertanggung jawab.

Sementara itu, anggota parlemen lain dari partai Likud Karma Syarmal menyatakan bahwa pembunuhan terhadap Mabhuh sebagai sebuah "kemenangan", dan ia juga menekankan bahwa dirinya menolak untuk membantu proses diplomatik dengan menyerahkan paspor anggota Mossad kepada tim penyelidik interpol dalam kasus pembunuhan Mabhuh.

Dia juga memuji kepala Mossad Meir Dagan, yang ia gambarkan telah melakukan pekerjaan yang baik serta menjadi pemenang sejati dalam kasus ini.

Anggota parlemen Arab Ahmad Tibi mengatakan: "Pahlawan sebenarnya dalam kasus ini adalah kepala polisi Dubai, yang menyatakan secara terang-terangan kepada dunia bahwa pembunuh Mabhuh adalah tim pembunuh dari agen Mossad, sehinga telah menelanjangi Israel di mata dunia, Saya kasihan terhadap Syarmal, namanya mengandung nama Arab dan mungkin bisa jadi Mossad akan membunuhnya juga besok." (fq/islamtoday)