Sejumlah partai-partai liberal dan kiri mengumumkan rencana mereka untuk membentuk koalisi baru sebagai kontra kelompok Islam setelah aksi hari Jumat "Persatuan" yang lebih didominasi kelompo Islam yang menyerukan tegaknya syariah.
Minggu malam, tiga hari setelah aktivis Islam berhasil mengerahkan ratusan ribu pendukung mereka untuk menyerukan syariah (hukum Islam) diterapkan di Mesir, sejumlah perwakilan partai-partai kiri dan liberal mengadakan kampanye politik (rapat umum) dalam sebuah ruangan di Mansoura, sebuah kota di Delta.
Amr Hamzawy, juru bicara Partai Kebebasan Mesir, mengumumkan bahwa sejumlah kekuatan politik liberal dalam proses membentuk koalisi yang lebih luas untuk melawan pengaruh pertumbuhan gerakan-gerakan Islam dan keagamaan. Hamzawy mengatakan kepada peserta pertemuan bahwa Mesir harus memilih antara membangun negara sipil baru atau menjadi negara teokratis.
Ayman Nour, presiden Partai Ghad dan kandidat presiden potensial menolak periode diperpanjangnya kekuasaan militer serta menolak seruan untuk adanya negara agama. Nour memuji organisasi Ikhwanul Muslim yang lebih moderat dengan wacana politik fleksibel. Di sisi lain, Nour menambahkan bahwa kelompok liberal harus mendengarkan dengan cermat apa yang dkatakan kelompok Salafi konservatif dan mencari cara untuk melibatkan mereka dalam perdebatan politik.
Perwakilan dari Free Egypt, Front Demokratik dan partai Nasserist Karama juga berbicara pada rapat umum tersebut.(fq/amay)