Pasukan Pakistan Ambil Alih Buner dari Taliban

Militer Pakistan mengatakan pada hari Rabu kemarin mereka telah berhasi mengontrol kota utama di wilayah barat – Buner setelah sempat terjadi pertempuran sengit dengan pasukan pejuang Taliban.

Menurut laporan dari pihak militer Pakistan, 50 orang taliban tewas dalam pertempuran selama dua hari tersebut.

Presiden Pakistan – Asif Ali Zardani menyerukan keseluruh masyarakat untuk sementara melupakan perbedaan politik dan segera memberikan dukungan kepada pasukan Pakistan.

"Waktu telah datang untuk seluruh warga negara untuk melupakan perbedaan politik mereka dan bangkit serta memberikan dukungan penuh kepada pasukan keamanan kita dalam masa kritis saat ini," kata Zardari dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan bahwa dukungan nasional adalah sangat penting dalam memastikan perlindungan hak-hak warga negara Pakistan.

Lebih dari 500 pejuang Taliban telah memasuki Buner pada awal bulan ini dan mereka menerapkan Syariah dan hukum Islam disana, yang disebut oleh pihak militer Pakistan sebagai ‘pelanggaran’ dari kesepakatan yang telah diambil pada awal tahun ini dengan pihak pejuang Taliban untuk mewujudkan perdamaian di wilayah tersebut.

Operasi militer untuk mengusir keluar Taliban dan mencegah mereka menguasai wilayah-wilayah Pakistan mendapat dukungan penuh dari Washington, yang mana AS telah menempatkan Pakistan menjadi jantung dari peperangan untuk melawan Al-Qaidah dan para pejuang Islam.

Presiden AS Barack Obama dalam sebuah pembicaraan di Missouri mengatakan bahwa Al-Qaidah dan taliban merupakan ‘ancaman utama’ bagi keamanan nasional AS.

Di awal-awal Washington juga telah menyatakan Operasi Militer merupakan jawaban yang paling tepat untuk menghentikan laju gerak taliban di negara yang memiliki senjata Nuklir itu, kata juru bicara Pentagin Geoff Morrell.

Taliban telah masuk ke Buner pada bulan ini, yang wilayah tersebut hanya 100 km dari pusat kota Pakistan. Masuknya Taliban ke wilayh tersebut mengakibatkan kepanikan dan ketakutan bagi pemerintah Pakistan dan AS mengingat negara Pakistan adalah negara yang memiliki senjata nuklir.(fq/reu/alby)