Pasukan Suriah Tewaskan 15 Demonstran Setelah Shalat Jumat

Pasukan keamanan Suriah menembak mati sedikitnya 15 orang setelah shalat Jumat kemarin (24/6) setelah puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan menuntut penggulingan Presiden Bashar al-Assad, saksi mata dan aktivis mengatakan.

"Katakan kepada dunia bahwa Bashar tanpa legitimasi," teriak ribuan pengunjuk rasa di pinggiran Damaskus Irbin.

Komite Koordinasi Lokal, kelompok aktivis utama, mengatakan memiliki 14 nama warga sipil yang tewas di kota Homs, kota miskin Kiswah di selatan Damaskus dan di distrik pemukiman Barzeh di ibukota.

Demonstran lainnya ditembak mati di kota Qusair, kata kelompok hak asasi manusia.

Televisi negara Suriah menyalahkan pembunuhan di Barzeh kepada sekelompok orang bersenjata yang berada di balik kekerasan yang berlangsung selama pemberontakan tiga bulan, dan mengatakan anggota pasukan keamanan ikut terluka. Suriah telah mengusir sebagian besar wartawan asing sehingga sulit untuk memverifikasi laporan saksi mata atau pernyataan resmi pemerintah.

Di kota-kota pusat Homs dan Hama, pengunjuk rasa berteriak "rakyat ingin kejatuhan rezim," sedangkan di Deraa, demonstran melambaikan spanduk menolak janji Assad dalam pidato pekan ini untuk memulai dialog nasional.

Demonstran di Deraa meneriakkan slogan-slogan yang mendesak orang-orang di Damaskus, untuk mengikuti langkah mereka. "Orang-orang Damaskus, di sini di Deraa kita menggulingkan rezim," teriak mereka.

Protes juga meletus di kota-kota pesisir barat dan timur provinsi dekat Irak. Tentara Suriah menyapu ke perbatasan utara dengan Turki pada Kamis lalu, mendorong sekitar 1.500 pengungsi Suriah melarikan diri melintasi perbatasan ke dalam kamp-kamp pengungsi yang ada di Turki.

Televisi Suriah mengatakan pada Jumat kemarin unit militer menyelesaikan penyebaran kelompok bersenjata di desa-desa perbatasan. Dikatakan tidak ada korban selama operasi tersebut dan tentara disambut warga dengan sambutan tradisional berupa pemberian karangan bunga dan beras oleh penduduk.

Tindakan keras Assad terhadap aksi protes, di mana kelompok HAM mengatakan lebih dari 1.300 warga sipil telah tewas, telah memicu kecaman Barat dan meningkatnya eskalasi bertahap sanksi ekonomi AS dan Uni Eropa terhadap para pemimpin Suriah.

Pihak berwenang Suriah menyalahkan militan Islam dan gerombolan bersenjata atas pembunuhan lebih dari 200 polisi dan personel keamanan. (fq/reu)