Pasukan Tambahan dan Strategi Baru Obama Hadapi al-Qaidah

Presiden Barack Obama akan melanjutkan perang AS di Afghanistan untuk memberangus kelompok al-Qaidah dan Taliban. Untuk itu, Obama akan mengirim pasukan tambahan sebanyak 4.000 orang untuk memperkuat 17.000 pasukan yang sudah ada di Afghanistan. Obama beralasan, pasukan tambahan itu untuk menghadapi serangan-serangan terhadap pasukan AS yang makin marak di negeri itu.

Bersamaan dengan pengiriman pasukan tambahan, pemerintahan Obama akan menerapkan kebijakan AS yang baru di Afghanistan yang akan dijelaskan Obama hari Jumat besok waktu setempat. Para pejabat di lingkungan pemerintahan AS mengatakan, pemerintahan Obama meyakini bahwa para pimpinan al-Qaida masih ada di lokasi-lokasi tersembunyi di negara tetangga Afghanistan, Pakistan. Para pemimpin al-Qaidah itu dituding sedang menyiapkan serangan baru ke AS dan para sekutunya.

"Setelah peristiwa serangan 11 September, pucuk-pucuk pimpinan al-Qaidah seperti Usamah bin Ladin hidup berpindah-pindah dari Kandahar, Afghanistan ke lokasi yang tersembunyi di Pakistan. Dari Pakistan, kami tahu mereka sedang merencanakan serangan baru ke AS dan ke sekutu-sekutu kami," kata salah seorang pejabat AS yang menolak ditulis namanya.

Oleh sebab itu, sambung pejabat tadi, tujuan pengiriman pasukan tambahan sudah jelas yaitu untuk melucuti dan mengalahkan al-Qaida yang sampai saat ini masih aman bersembunyi di Afghanistan dan Pakistan. Masih kata pejabat tersebut, AS akan merekrut India, Rusia, China bahkan Iran dalam strategi barunya menghadapi al-Qaidah. (ln/prtv)