"Paul Si Gurita Simbol Rusaknya Masyarakat Barat"

Ajang Piala Dunia di Afrika Selatan yang baru saja berakhir, mempopulerkan hewan bertentakel delapan "Paul Si Gurita". Sebagian besar masyarakat dunia dibuat terkesima oleh polah si Paul yang "jitu" menebak pemenang di babak final World Cup kemarin.

Tapi, bagi Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, fenomena Paul Si Gurita merupakan simbol dekadensi dan rusaknya masyarakat Barat. Dalam pidatonya di Tehran, Ahmadinejad menyebut Paul Si Gurita sebagai propaganda dan takhyul yang disebarkan dunia Barat.

"Mereka yang percaya dengan takhyul semacam ini, tidak bisa menjadi pemimpin dunia yang memberikan inspirasi, mengedepan kemanusiaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang sakral," kata Ahmadinejad.

Dalam pidatonya, Presiden Iran itu juga mengatakan bahwa Iran adalah negara independen yang tidak bergantung pada kekuatan Barat. Sanksi-sanksi sepihak yang dijatuhkan negara Barat terkait program nuklir Iran, membuat Iran menjadi negara yang makin mandiri.

Ahmadinejad mengungkapkan, perusahaan-perusahaan asing yang mengikuti sanksi itu akan kehilangan pasar potensialnya baik di Iran maupun di negara-negara lain. Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Ramin Mehmanparast menyatakan, "Sanksi-sanksi itu tidak akan membuahkan hasil. Di satu sisi, sanksi itu menjadi promosi bagi kemandirian bangsa Iran dan di sisi lain menjadi kerugian bangsa Barat dan Eropa sendiri."

Lebih lanjut Ahmadinejad mengatakan, banga Barat tidak menyadari kerugiannya karena dominasi kekuatan Zionis yang menguasai pemerintahan mereka. "Sesungguhnya, kekuatan-kekuatan kolonial tidak punya status yang solid dan fondasi mereka sangat rapuh," tandasnya. (ln/prtv/Ynet)