Sejumlah hakim berpengalaman dan para penyelidik kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia bertaraf internasional mendesak PBB agar melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan serius atas kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Mereka menyampaikan desakan tersebut pada PBB dalam surat terbuka yang didukung oleh organisasi HAM Amnesty International. Dalam surat tersebut mereka meminta PBB untuk tidak membatasi penyelidikan hanya pada serangan-serangan Israel ke fasilitas-fasilitas milik PBB di Gaza.
"Kami melihat betapa pentingnya penyelidikan untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi para korban konflik. Dan kami meyakini, penyelidikan ini merupakan prasyarat untuk menciptakan dan mencapai perdamaian di Timur Tengah," demikian penegasan surat terbuka yang ditandatangani oleh sejulah tokoh yang berpengalaman menyelidiki kejahatan perang yang terjadi di Yugoslavia, Kosovo, Darfur, Rwanda, Sierra Leone, Afrika Selatan, Timor Timur, Lebanon dan Peru.
Mereka juga menyerukan para pemimpin dunia agar menunjukkan sikap yang tegas bahwa menjadikan warga sipil sebagai target serangan dalam sebuah konflik, adalah tindakan yang tidak bisa ditoleransi. Dalam agresinya selama 22 hari ke Jalur Gaza, pasukan Zionis Israel menjadikan rumah-rumah penduduk, masjid dan sekolah-sekolah sebagai target serangannya sehingga lebih dari 1.300 warga sipil Palestina di Gaza gugur syahid dan ribuan lainnya luka-luka.
PBB belum memberikan sikap yang tegas atas agresi brutal Israel itu dan hanya menyatakan akan melakukan investigasi terbatas atas serangan-serangan Israel yang diarahkan ke fasilitas-fasilitas milik PBB saja. (ln/aby)