PBB: Hanya Taliban Yang Memerangi Narkoba di Afghanistan

Selama ini, berita yang banyak beredar di media-media internasional mengatakan bahwa Taliban berada di belakang peredaran ganja (opium) dan narkoba lainnya di Afghanistan. Pejabat pengendalian narkoba PBB malah mengeluarkan pernyataan yang menentang perihal itu.

Menurut tim PBB yang berjumlah 12 orang itu, sebaliknya Taliban adalah satu-satunya kelompok yang aktif memerangi peredaran dan penjualan narkoba di Afghanistan. Saat ini, Afghanistan menjadi satu-satunya negara dengan produksi opium terbesar di dunia. Tahun kemarin saja, Afghanistan memproduksi 4.000 ton opium dan merupakan penyuplai lebih dari 75% narkoba di dunia.

“Kami bukan menduga-duga, tapi kami sudah melihat buktinya sendiri.” Ujar Bernard Frahi, ketua wilayah PBB untuk Afghanistan dan Pakistan. Pernyataan Frahi itu juga didukung dengan foto-foto.
Menurut laporan PBB, di provinsi Nangarhar misalnya, sekitar 12.600 akre merupakan lading ganja dan semuanya itu telah dimusnahkan oleh Taliban. “Taliban sangat serius dalam hal ini.” Ujar Frahi.

Saat ini, menjual ganja memang menjadi pilihan kebanyakan rakyat Afghanistan. Situasi yang sulit, ditambah karena mudahnya menjual ganja, membuat rakyat Afghanistan tak berpikir panjang dalam menanam opium. Satu kali panen, seseorang yang mempunyai ladang ganja bisa mendapatkan $1.100, jumlah yang sangat banyak tentunya.

Para diplomat Barat di Pakistan mengatakan bahwa selama ini Taliban lah yang mengendalikan harga opium di pasaran. Namun Frahi telah mematahkan tuduhan Barat ini.

Mullah Mohammed Omar, pemimpin Taliban, telah dengan tegas melarang opium karena bertentangan dengan ajaran Islam dan merusak generasi muda. Sebaliknya, Taliban aktif mengganti ladang opium menjadi ladang gandum dan bawang. “Kami akan tetap memerangi narkoba, tak peduli apakah kami diperangi dunia internasional ataupun tidak,” paparnya. “ganja selamanya dilarang di negeri ini.” (sa/opioids)