Pejuang Hamas-Fatah Bersatu, Abbas Tolak Negosiasi dengan Israel

Israel mengakui pihaknya mengalami sejumlah kerugian akibat perlawanan Hamas, sejak rezim Zionis itu mengerahkan pasukan daratnya ke Jalur Gaza hari Sabtu kemarin. Islamonline mengutip pernyataan salah seorang pemimpin Hamas yang menyatakan bahwa Hamas berhasil menyandera dua tentara Israel, 11 terntara Israel tewas dan 48 tentara lainnya cedera.

Jumlah korban di kalangan rakyat sipil Palestina terus bertambah menjadi 509 orang gugur syahid dan 2.450 orang luka-luka. Pada hari Minggu kemarin, misil-misil Israel menghantam dua mobil ambulan yang sedang mengevakuasi korban. Akibatnya, empat petugas medis gugur syahid. Korban terbaru adalah seorang ibu dan empat anaknya yang shahid setelah rumah mereka dibombardir tentara Israel.

Di pihak Israel, jumlah korban tewas sebanyak empat orang akibat roket-roket pejuang Palestina yang diluncurkan dari Gaza. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menyatakan perang akan masih berlangsung lama dan Israel akan menambah pasukan daratnya untuk menginvasi Jalur Gaza.

Sejumlah saksi mata di timur Gaza pada al-Jazeera mengatakan, tentara-tentara Zionis itu menggeledah rumah-rumah, gedung-gedung dan mengambil posisi di atas atap-atap gedung. Militer Israel mengakui 30 tentaranya luka-luka, dua diantaranya cedera serius dalam pertempuran darat dengan para pejuang Palestina di Jalur Gaza. Israel sedikitnya mengerahkan 9.000 pasukan cadangan dalam invasinya ke Jalur Gaza.

Pasukan Zionis juga berhasil menguasai stasiun televisi al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas dan menyiarkan pesan agar para pmimpinan Hamas menyerah. "Operasi ini akan lebih diintensifkan dan diperluas sepanjang kami rasa perlu. Ini perang, bukan piknik," kata Barak.

Sementara itu, sayap militer Fatah yang selama ini berseberangan dengan Hamas kini bersatu di Gaza menghadapi invasi pasukan darat Israel. Sepanjang hari Minggu kemarin, terjadi pertempuran sengit di Gaza antara pasukan Zionis dan pejuang Palestina.

Pimpinan Brigade Izzudin al-Qassam-sayap militer Hamas- Abu Obeida menegaskan mereka akan melakukan perlawanan penuh terhadap pasukan Zionis. Ia mengancam tentara-tentara Zionis itu akan mati atau ditawan oleh para pejuang Hamas.

"Pertempuran baru saja dimulai dan musuh akan menanggung akibat dan konsekuensinya. Mereka harus siap dengan berita buruk dari Jalur Gaza," tukas Obeida.

Hamas menyatakan mereka siap melakukan dialog tanpa syarat dan dialog harus membahas bagaimana menghadapi agresi Zionis Israel dan bukan isu lain.

"Hamas menyerukan dialog nasional untuk membahas bagaimana menghadapi agresi ini. Karena tidak ada waktu untuk membicarakan isu-isu lainnya," kata Mohammed Nazzal, salah seorang anggota politbiro Hamas.

Di Tepi Barat, Presiden Palestina Mahmud Abbas mulai bersikap tegas dan menyatakan tidak akan melanjutkan negosiasi damai dengan Israel. Dalam pernyataan di televisi Palestina, Abbas mengatakan bahwa bernegosiasi dengan Israel ternyata tidak bermanfaat dan tidak berhasil mencapai tujuan untuk membentuk negara Palestina merdeka.

(ln/aljz/aby/iol)