Pemberontak Libya Bantah Ada Anggota Al-Qaidah di Barisan Mereka

Seorang juru bicara pemberontak Libya menolak tuduhan oleh seorang komandan NATO yang menyatakan ada kemungkinan pejuang Al-Qaidah di barisan mereka dalam melakukan pertempuran melawan rezim Gaddafi, tetapi mengatakan para pejuang mereka telah mengalami pertempuran dengan ribuan pasukan pengawal republik Chad.

Kolonel Ahmad Bani kepada wartawan di benteng pemberontak di Benghazi mengataan: "Jikapun ada warga Libya yang dikaitkan dengan Al-Qaidah di seluruh dunia dan sekarang berada di Libya, ketahuilah mereka berjuang atas nama Libya" tegasnya.

Ketika menjelaskan alasan pasukan pemberontak mundur tergesa-gesa, ia berkata: "Kami menemukan bahwa respon terbaik adalah mundur taktis sampai kami dapat mengembangkan strategi yang lebih baik untuk menghadapi pasukan Gaddafi." Ada sekitar 3.200 hingga 3.600 pasukan yang bersenjata lengkap, katanya dan mengaku memiliki "tiga sumber" terkait kehadiran tentara asing di Libya.

Pada bagian lain, NATO mulai mengambil alih komando operasi udara Libya dari koalisi pimpinan Amerika pada saat pesawat tempur dan aktiva lainnya dari beberapa anggota sekutu datang di bawah kendali NATO.

"Hari ini pesawat terbang NATO terbang di bawah komando NATO di langit Libya," kata juru bicara NATO Oana Lungescu kepada AFP.

"Ini adalah proses bertahap, yang akan diselesaikan sesegera mungkin oleh semua sekutu dan mitra yang telah memindahkan kewenangan mereka," kata Lungescu.(fq/afp)