Pemerintah Interim Cuci Tangan atas Kekerasan yang Sebabkan Ratusan Pro Mursi Gugur

mansour sisiDewan Pertahanan Nasional Mesir pada hari Minggu memperingatkan pendukung Presiden terguling Mohammad Mursi bahwa pasukan keamanan akan mengambil “tindakan tegas” jika demonstran melampaui hak-hak mereka.

Dewan Pertahanan itu meminta pengunjuk rasa “tidak melebihi hak mereka untuk damai, ekspresi pendapat yang bertanggung jawab,” memperingatkan bahwa mereka akan menghadapi “keputusan dan tindakan tegas  dalam menanggapi setiap pelanggaran.”

Peringatan dari dewan pertahanan nasional yang terdiri dari  Presiden interim Adly Mansour, panglima militer Jenderal Abdel Fattah al-Sisi-, perdana menteri dan menteri dalam negeri, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi MENA.

Dewan tersebut juga meminta loyalis Mursi hanya  berkumpul di dua lokasi di Kairo dan mengumumkan penolakan kategoris segala bentuk kekerasan, dan penghentian  kekerasan, terorisme dan kekerasan verbal dan fisik warga.”

Pernyataan itu muncul setelah lebih dari seratus pendukung Mursi gugur dalam serangan kekerasan di Rabaa al-Adawiya,  lokasi demonstarsi protes di Kairo pada hari Sabtu.

Para pengunjuk rasa menuduh pasukan keamanan menggunakan peluru tajam terhadap demonstran tak bersenjata, tetapi kementerian dalam negeri mengatakan pasukan hanya menembakkan gas air mata.

Pada hari Minggu, presiden interim mengatakan pihaknya “sedih” dengan kematian, tetapi ia menjelaskan kekerasan di Rabaa al-Adawiya sebagai “teror” dan mengatakan pertumpahan darah datang dalam “konteks terorisme.”(Arby/Dz)