Pemerintah Tak Becus Tangani Banjir, Warga Saudi Tempuh Jalur Hukum

Banjir yang melanda kota Jeddah dan kota-kota disekitarnya membuat warga Arab Saudi marah dan berencana mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintah kerajaan Arab Saudi.

Kemarahan warga Saudi ditumpahkan dalam situs jejaring sosial Facebook. Lebih dari 11.000 orang bergabung dalam group "Kampanye Menyelamatkan Kota Jeddah" di situs pertemanan itu dan mereka menyerukan agar warga Saudi menempuh jalur hukum untuk menggugat para pejabat pemerintah yang bertanggungjawab atas terjadinya banjir. Mereka juga menuntut kerajaan Saudi memecat para pejabat yang terkait dengan bencana banjir bandang yang melanda kota Jeddah hari Kamis-Jumat kemarin yang menelan korban jiwa.

Laporan stasiun televisi Al-Arabiya menyebutkan, korban tewas akibat banjir di kota pelabuhan Jeddah mencapai 103 orang. Banjir menyebabkan sebagian warga mengungsi dan mengacaukan jadwal pelaksanaan haji para jamaah haji yang terjebak di kota itu.

Walid Abu Al-Khair, seorang pengacara di Saudi menyatakan akan mengajukan gugatan huku terhadap otoritas pemerintah Jeddah karena gagal untuk memberikan peringatan dini pada warga atas ancaman banjir. Ia mengatakan, keluarga yang menjadi korban banjir, juga memberikan dukungan atas rencananya itu.

"Pihak yang berwenang gagal untuk memfungsikan sistem drainase. Padahal tiga tahun belakangan ini mereka bilang bahwa sistem drainase sudah selesai dibangun. Tapi para pejabat dari pemerintahan kota beralasan bahwa telah terjadi kesalahan sehingga menimbulkan banjir," kata Al-Khair.

Ia menyatakan akan mengajukan gugatan hukum hari Sabtu mendatang, karena saat ini kantor-kantor pemerintah dan pengadilan masih tutup karena liburan Idul Adha. (ln/prtv)