Pemerintahan Azerbaijan Digugat Atas Larangan Jilbab

Keputusan pemerintah Azerbaijan untuk melarang pelajar perempuan SMA dari memakai jilbab telah menyebabkan banyak keluhan yang diajukan terhadap pemerintahan di Baku dalam beberapa bulan terakhir.

Seorang penduduk kota Sumgait, kota industri sebelah utara ibukota Baku, mengatakan putrinya telah "kehilangan hak untuk pendidikan dan ia menderita tekanan mental," lapor seorang koresponden Press TV pada Jumat kemarin (24/6).

Azar Azizov mengatakan bahwa ia akan membawa kasus putrinya ke Pengadilan Hak Asasi Manusia di Eropa apabila ia tidak mendapatkan keadilan dari pengadilan Azeri.

Hukum perdata Azerbaijan tidak melarang pemakaian jilbab tapi pemerintah Azeri mencegah para siswi berjilbab dari masuk ke sekolah, menggunakan dalih bahwa siswa harus mengamati kode etik berpakaian yang sama.

Pada bulan Januari, Baku melakukan upaya untuk meredam gerakan pro-jilbab di republik bekas Soviet tersebut dengan mengajak para aktivis Muslim dan menola tuduhan tidak berdasar yang menekan mereka.

Sekitar 98 persen penduduk Azerbaijan adalah kaum Syiah dan larangan berjilbab tidak disebutkan dalam konstitusi negara.(fq/prtv)