Assange: AS Sengaja Tutupi Banyaknya Korban Sipil di Afghanistan

Pendiri situs ‘peniup pluit’ Wikileaks menuduh militer AS sengaja menutup-nutupi jatuhnya korban sipil yang sangat besar di Afghanistan.

Julian Assange membela diri terkait dirilisnya lebih dari 90.000 file militer rahasia terkait dengan perang pimpinan Amerika di Afghanistan dan mengatakan bahwa "messenger" memang selalu dikritik.

"Kami akrab dengan kelompok-kelompok yang berusaha supaya kami tidak mengekspos pesan-pesan yang kami sampaikan di Wikileaks," kata Assange kepada Press Club di pusat kota London pada hari Senin kemarin (26/7).

"Kami tidak melihat adanya perbedaan respons Gedung Putih untuk kasus ini," tambahnya mengacu pada kemarahan Gedung Putih atas kebocoran file-file rahasia militer AS.

Assange mendesak adanya transparansi yang lebih besar dan mengatakan tidak ada alasan untuk meragukan keandalan dari dokumen-dokumen yang mereka miliki.

"Seperti halnya berhubungan dengan sumber manapun, Anda harus melatih akal sehat anda – yang hal itu tidak berarti bahwa Anda harus menutup mata Anda," kata Assange.

"Kami tidak punya alasan untuk meragukan keandalan dari dokumen-dokumen kami".

Pria kelahiran Australia yang berada di belakang WikiLeaks ini telah mengatakan sebelumnya pada bulan Juni lalu bahwa ia akan merilis beberapa video dari serangan udara rahasia Pentagon yang mematikan terhadap anak-anak di Afghanistan.

Situs ‘peniup pluit’- ini juga pernah mengungkapkan video yang menunjukkan pembunuhan dua wartawan dan lebih dari selusin warga sipil dalam serangan yang dilakukan oleh sebuah helikopter Apache militer AS di Baghdad pada tahun 2007. (fq/prtv)